“bjb

149 Kali Kejadian Bencana di Kota Sukabumi Sebabkan Kerugian Capai Rp 5,7 Miliar

Petugas BPBD saat melakukan penambangan kejadian tanah longsor di Kota Sukabumi, pada beberapa waktu lalu. Foto: Pusdalops BPBD Kota Sukabumi for HALOSMI.
Petugas BPBD saat melakukan penambangan kejadian tanah longsor di Kota Sukabumi, pada beberapa waktu lalu. Foto: Pusdalops BPBD Kota Sukabumi for HALOSMI.

HALOSMI.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada sebanyak 149 kali kejadian bencana yang tersebar di 7 kecamatan. Data tersebut dihimpun selama kurun waktu 10 bulan, terhitung dari awal Januari hingga akhir Oktober 2023.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan), bencana alam yang mendominasi yakni cuaca ekstrem sebanyak 38 kali, disusul kebakaran permukiman dan lahan masing-masing sebanyak 33 kali, tanah longsor sebanyak 30 kali, kemudian disusul banjir 9 kali dan terendah angin topan/beliung 6 kali.

Akibat kejadian bencana tersebut, nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 5,7 miliar. Kemudian luas area terdampak 14.2102 Ha, dan 105 KK terdampak, rinciannya 120 orang terdampak, luka berat 1 orang, lalu luka ringan 8 orang.

Selain itu, 149 unit bangunan rusak, dengan rincian 14 unit rusak berat, 36 unit rusak sedang dan 110 unit rusak ringan.

“Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 5.717.475.000. Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini, hanya korban luka,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Suhendar, kepada HALOSMI.COM, melalui pesan singkat, Selasa 14 November 2023.

Ia menjelaskan, bulan September merupakan frekuensi tertinggi yang dilaporkan masyarakat, tercatat ada 37 kasus, disusul Maret dan Oktober masing-masing 25 kasus, Februari 16 kasus, Mei 11 kasus, Juni 10 kasus, Juli 8 kasus, Agustus 6 kasus, dan terendah Januari 1 kasus.

“Secara aggregate, jenis bencana cuaca ekstrem, tanah longsor, dan kebakaran pemukiman serta kebakaran lahan itu paling mendominasi,” ungkapnya.

Khusus pada Oktober, lanjut dia, tercatat ada 25 kasus kejadian. Cuaca Ekstrem menjadi bencana yang mendominasi yakni 11 kali, disusul kebakaran lahan 7 kali, kebakaran permukiman 6 kali, hal ini disebabkan karena pada bulan Oktober anomali cuaca yang memasuki puncak musim pancaroba, dan terendah banjir 1 kali kejadian.

“Ya di bulan Oktober ini jumlah jiwa terdampak 50 orang, 19 unit bangunan dan 1 unit bangunan pendidikan mengalami rusak, dengan taksiran nilai kerugian Rp 657.600.000, dan juga 5,0331 Ha terdampak,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *