3 Hal yang Perlu Dihindari Agar Hidup Jadi Bahagia

HALOSMI.COM- Setiap orang pasti ingin merasa bahagia. Bahagia adalah kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan senang dan puas ysng akan selalu melibatkan emosi positif dan kepuasan hidup.

Meskipun definisi bahagia menurut setiap orang berbeda-beda, para psikolog dan ilmuwan menyebutkan ada dua hal kunci yang bisa mengukur atau menilai kebahagiaan seseorang, yaitu keseimbangan emosi dan kepuasan hidup.

Seperti penduduk di negara Finlandia yang mempunyai prinsip hidup “Kell’ onni on, se onnen kätkeköön,” yang berarti “Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda.” Prinsip ini diyakini sebagai salah satu faktor yang membuat Finlandia menjadi bangsa paling bahagia di dunia.

Faktanya, negara di Eropa utara tersebut konsisten berada di ranking pertama dalam World Happiness Report selama enam tahun berturut-turut. Filsuf dan ahli psikologi Finlandia, Frank Martela mengungkap ada 3 hal yang perlu dihindari agar hidup jadi lebih bahagia dan juga hal ini dilakukan penduduk Finlandia yang dipercaya menjadi resep kebahagiaan mereka.

1. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Martela mengatakan, masyarakat Finlandia tidak pernah memamerkan kekayaannya kepada orang lain dan selalu berperilaku sederhana. Sebab, mereka sangat memegang teguh pepatah “Kell’ onni on, se onnen kätkeköön,” yang berarti “Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda.”

Salah satu prinsip kebahagiaan yang diyakini oleh orang Finlandia adalah fokus terhadap apa yang membuat diri bahagia dan jangan sekalipun memamerkan kesuksesan. Mereka menganggap langkah pertama menuju kebahagiaan sejati adalah menetapkan standar sendiri dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

2. Mengabaikan alam

Berdasarkan hasil survei Sitra pada 2021, 87 persen masyarakat Finlandia menganggap bahwa alam memiliki peran penting terhadap kehidupan manusia karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi.

Di Finlandia, setiap karyawan berhak untuk memperoleh liburan musim panas selama empat minggu atau sebulan. Biasanya, mereka akan memanfaatkan libur itu untuk berlibur ke pedesaan dan ‘menyatu’ dengan alam. Semakin sedikit peralatan modern, bahkan sampai tidak ada listrik atau air mengalir di rumah, maka semakin baik.

Bagi masyarakat Finlandia, menghabiskan waktu di alam terbuka dapat meningkatkan kemampuan untuk bertahan hidup, kesejahteraan, dan mampu meningkatkan proses pengembangan diri.
3. Mengambil hak orang lain

Berdasarkan hasil penelitian National Bureau of Economic Research, skala kebahagiaan suatu negara akan semakin tinggi bila tingkat kejujuran dan kepercayaan masyarakatnya tinggi.

Sementara itu, Reader’s Digest pada 2022 melakukan sebuah eksperimen ‘dompet hilang’ di sejumlah negara di dunia untuk menguji kejujuran masyarakat. Dalam eksperimen tersebut, peneliti menjatuhkan 192 dompet di 16 kota seluruh dunia.

Hasilnya, 11 dari 12 dompet yang dijatuhkan di Helsinki, Finlandia dikembalikan ke masing-masing pemiliknya.

Menurut Martela, orang Finlandia cenderung saling percaya dan menghargai kejujuran. Martela menjamin, orang Finlandia pasti akan mengembalikan barang berharga yang tertinggal di tempat umum atau tidak akan mengambil barang yang sengaja ditinggalkan sementara oleh pemiliknya.

Bahkan, anak-anak di Finlandia sering pulang sekolah menggunakan bus umum dan bermain di luar tanpa pengawasan orang dewasa. Hal tersebut membuktikan bahwa Finlandia adalah negara yang aman.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *