“bjb

Begini Cara Mengatasi Anak saat Tantrum

HALOSMI.COM- Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan orang tua adalah bagaimana cara mengatasi anak tantrum. Apalagi saat anak tantrum di tempat umum.

Apa Itu Tantrum?

Tantrum adalah reaksi anak yang memperlihatkan perilaku ekstrem atau bahkan agresif karena merasa frustasi atau marah. Tantrum dalam istilah psikologinya disebut sebagai ‘temper tantrum’.

Si Kecil akan mengekspresikan emosinya dengan berbaring di lantai, menendang, berteriak, dan bahkan sampai menahan napas.

Tantrum terjadi karena anak-anak di usia ini belum mampu menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustasi dan kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

Apa Penyebab Anak Tantrum?

Untuk tahu cara mengatasi anak tantrum, Ibu mesti tahu dulu penyebab si Kecil melakukan hal ini. Tantrum terjadi karena anak merasa frustasi karena ia belum bisa mengomunikasikan kebutuhan dan perasaannya dengan kata-kata.

Karena kemampuan emosi anak masih berkembang, tantrum menjadi salah satu cara anak kecil untuk mengekspresikan dan mencoba memahami apa yang terjadi pada dirinya atau pada lingkungan sekitarnya.

Ada pula beberapa kondisi yang dapat memicu anak Ibu menjadi tantrum, yaitu:

  • Jenuh atau rasa bosan.
  • Mengalami sakit perut atau gangguan pencernaan lainnya.
  • Merasa lapar.
  • Overstimulation.
  • Gerah atau panas.
  • Ingin buang air besar (BAB). 
  • Anak merasa kurang diperhatikan atau tidak didengar.
  • Merasa haus.
  • Tidak nyaman di ruangan tersebut.
  • Membutuhkan kehangatan

Cara Mengatasi Anak Tantrum yang Tepat

Pada dasarnya, kunci utama dalam mengatasi tantrum pada anak adalah orang tua harus tetap tenang. Bila Ayah dan Ibu merasa panik, biasanya keputusan yang diambil untuk mengatasi anak yang tantrum kurang bijaksana. 

Berikut ini ada beberapa cara mengatasi tantrum anak dengan tenang yang bisa Ibu coba.

1. Tetap Tenang dan Tidak Panik

Ketika menghadapi anak tantrum, penting bagi Ayah dan Ibu agar tetap tenang, tidak panik, dan jangan ikut terbawa emosi. Sebab, hal ini justru akan membuat Ibu tidak bisa berpikir jernih untuk menghadapi perilaku anak.

Sebaliknya, menunjukkan sikap yang tenang justru akan menjadi contoh bagi si Kecil untuk ikut menenangkan dirinya sendiri. Jadi, cobalah tarik napas dalam-dalam dan tetap berusaha tenang. Lalu, pikirkan langkah apa yang akan Ibu lakukan selanjutnya sambil memantau kondisi si Kecil. 

Apabila si Kecil mulai agresif, misalnya melempar barang, coba katakan “Kakak boleh marah sama Ibu, tapi jangan lempar-lempar mainan, ya. Kalau nanti kena orang lain, kan kasihan,” dengan nada tegas dan netral. 

2. Beri Anak Ruang untuk Sendiri

Salah satu cara mengatasi anak tantrum adalah dengan memberikan ruang untuk anak. Ibu dan Ayah bisa memberikan ia ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya.

Tapi, jangan jauh-jauh dan tetap awasi si Kecil agar Ibu bisa memantau perilaku anak yang menyakiti seperti memukul, menendang, atau menggigit. 

Jika anak tantrum di tempat umum, ada baiknya Ibu segera membawa si Kecil menjauh dari keramaian. Kemudian, carilah tempat yang lebih sepi di sekitar agar anak bisa meluapkan kemarahannya.

3. Pastikan Anak Aman

Saat memberi anak ruang atau “mendiamkannya” sementara waktu, pastikan dulu ya, tidak ada benda-benda berbahaya atau tindakan yang bisa menyakiti dirinya sebagai salah satu cara mengatasi tantrum pada anak. 

Jauhkan si Kecil dari benda-benda yang membahayakan, terutama bila ia berguling-guling di lantai, memukul-mukul, atau membanting barang dan mainan di sekitarnya. 

4. Pahami Kebutuhan Anak

Kenali keinginan dan kebutuhan si Kecil bila hendak bepergian, Bu. Ia mungkin tantrum karena capek, atau merasa kelaparan.

Maka itu, jadwalkan kegiatan sebelum pergi mengacu pada kemampuan dan kebutuhan balita. Misalkan, dengan memastikan si Kecil sudah buang air besar, serta tidak kepanasan dalam suatu ruangan.

5. Tetap Sabar

Hindari seketika menuruti atau malah langsung menolak keinginan anak. Ada baiknya, pahami lebih dulu keinginannya. Jika permintaan si Kecil dirasa wajar, Ibu bisa memenuhi permintaannya. Beri jeda antara saat anak meminta dengan saat Ibu memenuhi permintaannya untuk melatih kesabaran anak.

6. Hindari Mengumbar Janji

Cara mengatasi anak tantrum berikutnya adalah dengan menghindari umbar janji kepadanya. Ingat, Bu. Anak selalu ingat janji orang tua dan akan selalu menagihnya hingga terpenuhi. Selain itu memberi janji tanpa menepati akan mengajarkan anak untuk ingkar janji. 

7. Alihkan Perhatian Anak

Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Nah, Ibu bisa memanfaatkan hal ini untuk mengalihkan perhatiannya sebagai cara mengatasi tantrum pada anak. 

Ada banyak cara untuk membuat si Kecil melupakan tantrumnya. Misalnya, ajak ia ke ruangan lain, atau tawarkan mainan kesayangannya. Ajak anak menyanyi, atau melakukan aktivitas favoritnya yang lain. 

Ibu juga bisa mengajaknya memilih sesuatu saat sedang anak sedang tantrum supaya ia lupa dan merasa memiliki kontrol.

Misalnya, saat si Kecil tidak bisa mendapatkan mainan yang diinginkannya di supermarket, Ibu bisa mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan es krim, atau camilan favoritnya, ketika anak marah, berteriak, atau terlihat rewel. 

8. Berikan Pelukan

Memberikan pelukan merupakan cara mengatasi anak tantrum yang juga bisa dicoba. Pelukan kasih sayang dapat meredakan amarah yang tengah meluap dalam diri si Kecil. 

Namun ingat ya, Bu. Pelukan yang dimaksud adalah pelukan yang erat dan erat, bukan peluk canda yang banyak menggunakan kata-kata. 

Peluk anak Ibu dengan erat dalam diam. Tidak perlu menyampaikan kata-kata apa pun. Pelukan yang Ibu berikan akan memberikan rasa aman dan nyaman pada anak. Beri tahu mereka bahwa Ibu tetap menyayanginya sekali pun tidak setuju dengan tindakan yang dilakukannya. 

Diperlukan ketegasan, ketenangan, dan konsistensi saat menghadapi anak yang tantrum. Jangan lupa, minta dukungan anggota keluarga lain, seperti suami, nenek, kakek dan lainnya, untuk tegas terhadap anak saat ia mulai tantrum.

Itulah beberapa cara mengatasi anak tantrum yang bisa Ibu dan Ayah lakukan. Apabila tantrum pada anak tampak terlalu sering, atau membuatnya menyakiti dirinya atau orang lain, Ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak guna mendiskusikan perilaku tersebut dan cara tepat menghadapinya. 

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *