BPBD Catat Terjadi 202 Kali Bencana di Kota Sukabumi, Cuaca Ekstrem Paling Mendominasi

Banjir limpasan menggenangi akses jalan di depan terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi pada beberapa waktu lalu. Foto: Dok. HALOSMI.
Banjir limpasan menggenangi akses jalan di depan terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi pada beberapa waktu lalu. Foto: Dok. HALOSMI.

HALOSMI.COM – Jumlah bencana hidrometeorologi di Kota Sukabumi dari masa ke masa terus mengalami kenaikan. Hal itu terbukti sesuai data BPBD yang mencatat ada sebanyak 202 kali bencana yang tersebar di 7 tujuh kecamatan.

Jumlah bencana tersebut dihimpun BPBD Kota Sukabumi dalam kurun waktu 5 bulan terakhir, terhitung dari Januari-Mei 2024.

Berdasarkan data yang diperoleh, bencana yang mendominasi yakni cuaca ekstrem dengan jumlah 91 kejadian, disusul tanah longsor 46 kali, banjir 39 kali, kemudian angin topan atau beliung 11 kali, llau kebakaran pemukiman 9 kali dan terendah gempa bumi 6 kali.

Dampak bencana ini juga menimbulkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp3,6 miliar, dengan luas area terdampak 0,6247 Ha, dan 361 KK terdampak, diantaranya 368 orang terdampak.

Selain itu, terdapat 484 bangunan yang mengakami kerusakan, dengan rincian 36 bangunan mengalami rusak berat, 104 bangunan rusak berat, 104 bangunan rusak sedang dan 344 bangunan rusak ringan.

“Kerugian materi ditaksir mencapai Rp3.601.000.000. Tak ada korban jiwa akibat bencana ini, hanya korban luka,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, kepada HALOSMI.COM, pada Kamis, 6 Juni 2024.

Ia menjelaskan, pada April merupakan frekuensi tertinggi yang dilaporkan masyarakat dengan jumlah 72 kejadian bencana, kemudian disusul Januari 36 kali kali kejadian, Maret 39 kali kejadian, Mei 35 kejadian dan Februari 18 kejadian.

“Secara aggregate, cuaca ekstrem, tanah longsor dan banjir itu paling mendominasi di Kota Sukabumi,” ungkapnya.

Adapun wilayah kecamatan yang tertinggi terdampak bencana diantaranya, Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 43 kali kejadian, dan terendah di Kecamatan Cibeureum yang jumlahnya mencapai 16 kali kejadian. Sedangkan, lima kecamatan lainya masih tergolong tinggi.

“Ya untuk Warudoyong ada 36 kali kejadian, Lembursitu 32 kali, Citamiang 28 kali, Baros 27 kali dan Kecamatan Cikole 20 kali,” paparnya.

Sementara itu, sambung Novian, khusus bencana pada Mei itu tercatat ada 35 kali kejadian. Bencana yang mendominasi yakni banjir sebanyak 15 kali, disusul tanah longsor 13 kali, kemudian cuaca ekstrem 6 kali, dan terendah kebakaran permukiman 1 kali. Hal tersebut, dikarenakan pada bulan tersebut anomali cuaca yang memasuki puncak musim penghujan.

“Pada April ini jumlah jiwa terdampak 154 orang dan 188 unit bangunan dengan taksiran nilai kerugian Rp506.705.000 dengan 0,1405 Ha terdampak,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *