SUKABUMI, HALOSMI.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi hingga saat ini belum menerima laporan terkait dampak gempa bumi bermagnitudo 4,3 skala richter (SR) yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa 24 Januari 2023, sekira pukul 02.45 WIB.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan dari 33 kelurahan yang ada di wilayah Kota Sukabumi hingga saat ini pihaknya memastikan belum menerima informasi dampak gempa bumi yang terjadi pada Selasa dini hari tersebut.
“Sampai saat ini, alhamdulillah gempa bumi yang terjadi tadi malam tidak berdampak ke Kota Sukabumi,” ujar Novian, kepada HALOSMI.COM, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan.
Meski belum menerima laporan dampak gempa tersebut, kata Novian, pihaknya tetap melakukan patroli mobile ke wilayah-wilayah kelurahan dalam gerak mitigasi bencana, serta berkoordinasi dalam antisipasi bencana yang memungkinkan terjadi terhadap seluruh masyarakat Kota Sukabumi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi didapatkan dari kanal-kanal resmi yang telah terverifikasi BMKG ataupun pemerintah,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 skala richter (SR) mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa 24 Januari 2023. Melalui akun Twitternya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi terjadi sekitar pukul 02.45 WIB. Getaran gempa bumi tersebut juga dirasakan warga Kota Sukabumi.
Berdasarkan update info BMKG, titik pusat gempa bumi berada di koordinat 6.82 Lintang Selatan (LS) dan 107.07 Bujur Timur (BT), atau 7 kilometer Barat Laut Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
“Update Info Gempa Mag:4.3, 24-Jan-23 02:45:01 WIB, Lok:6.82 LS – 107.07 BT (7 km BaratLaut KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn: 10 Km, dirasakan di Cikalongkulon, Cipanas, Sukabumi, dan Cianjur III-IV MMI, Purwakarta III MMI, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok II MMI,” tulis akun Twitter BMKG. (*)
