Diajukan Sejak 2016, 9 Rutilahu di Gunungguruh Kondisinya Mengkhawatirkan

Salah Satu Rutilahu di Kampung Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh yang Kondisinya Nyaris Roboh (Sumber : A. Fikri/HALOSMI.COM)
Salah Satu Rutilahu di Kampung Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh yang Kondisinya Nyaris Roboh (Sumber : A. Fikri/HALOSMI.COM)

HALOSMI.COM – Meski telah diajukan sejak tahun 2016, 9 unit rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kampung Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi kondisinya makin mengkhawatirkan. Bahkan 1 rumah diantaranya ambruk rata dengan tanah.

Salah satunya rumah milik Dasep Suparman (50) warga Kampung Mangkalaya RT 03 RW 05 Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh. Rumah yang ditinggalinya bersama istri dan 2 anaknya ini sungguh mengkhawatirkan. Hampir tiap hujan besar turun, rumahnya selalu kebanjiran karena bagian belakang rumahnya telah ambruk akibat usia.

“Ya, kalau banjir di dalam rumah udah gak kehitung pak, bahkan tidur dengan baju basah karena air masuk ke dalam rumah,” kata Dasep.

Dasep yang kerjanya hanya serabutan membuat dirinya kesulitan untuk merenovasi rumahnya hingga mengajukan diri untuk bantuan pemerintah Rutilahu melalui pihak pemerintah Desa Cibolang.

Namun, sejak 2016 bantuan untuk rumah Dasep tak kunjung datang, hingga akhirnya bagian belakang rumahnya kini ambruk dan tak bisa digunakan lagi.

“Ya sebisa-bisa diperbaiki karena banyak kayu bagian atap rumah yang kondisinya sudah lapuk,” ungkap Dasep.

Dikonfirmasi secara langsung, Ketua RW 05 Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Jajang Dono (54) membenarkan bahwa dari hasil musyawarah bersama para RT setempat terdapat 9 rumah warga yang masuk kategori Rutilahu telah diajukan ke Desa Cibolang untuk mendapatkan bantuan.

Jajang meyakinkan telah memasukan 9 rumah tersebut ke dalam Musyarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) sejak 2016 namun bantuan tak pernah turun. Bahkan dirinya menceritakan pada tahun 2018 saat Musrenbangdes, data Rutilahu yang diajukan oleh dirinya sempat hilang oleh staf Desa.

“Yang sudah saya ajukan dari 2016 itu ada 9 rumah yang sudah diajukan ke pemerintah desa, tapi sampai saat ini bahkan di tahun 2018 itu sempat hilang datanya tidak ada sama sekali ketika itu saat Musdes (musyawarah desa),” ungkap Jajang.

Selama menunggu selama 8 tahun tanpa kabar naik, dirinya sempat melakukan renovasi secara swadaya di masyarakat dan 2 Rutilahu di wilayahnya di renovasi secara swadaya.

Dirinya berharap pihak pemerintah Desa segera mengeluarkan bantuan yang telah disetujui saat Musrenbangdes yang telah dilakukan karena kondisi Rutilahu di wilayahnya sangat mengkhawatirkan.

“Saya berharap pemerintah baik desa ataupun Pemda Kabupaten Sukabumi bisa segera memberikan bantuan bagi warga yang telah terdata,” pungkas Jajang.(*)

 

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *