Direhabilitasi 21 Bulan, ‘Kalina’ Dilepas Liarkan di TNGGP

'Kalina' Elang Jawa Betina di Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad yang Dilepas Liarkan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada Kamis, 4 Januari 2024 (Sumber : Balai Besar TNGGP)
'Kalina' Elang Jawa Betina di Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad yang Dilepas Liarkan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada Kamis, 4 Januari 2024 (Sumber : Balai Besar TNGGP)

HALOSMI.COM – Balai Besar Taman Nasional Gede Pangrango (TNGGP) melepas liarkan seekor elang jawa betina yang diberi nama Kalina di Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Kamis, 4 Januari 2024. Satwa dengan nama Nisaetus Bartelsi ini merupakan satwa yang nyaris punah dan telah masuk sebagai satwa yang dilindungi appendix 1.

Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo menururkan, elang jawa yang diberi nama Kalina ini merupakan satwa sitaan dari Kamojang, Garut yang menjadi burung peliharaan warga. Sebelumnya, Kalina diamankan di Pusat Konservasi Elang Jawa Kamojang, Garut lalu di rehabilitasi di Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad, Sukabumi.

“Jadi Kalina itu dikirim dari pusat konservasi elang di Kamojang, dikirim ke sini kemudian kita rehab, setelah 21 bulan dilakukan assesment penilaian bisa memenuhi skoring untuk di lepas liarkan, ini sudah cukup liar, Insyaallah bisa bertahan di alam dengan baik,” kata Sapto saat diwawancarai pada Kamis, 4 Januari 2024.

Lebih lanjut Sapto menuturkan bahwa dari data terakhir pada tahun 2020, jumlah individu elang jawa yang ada di TNGGP berjumlah 42 ekor dimana 8 ekor diantaranya ada di kawasan Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad.

Elang jawa merupakan satwa endemik di pulau Jawa dan hidup di hutan yang berada di pulau Jawa. Elang jawa merupakan satu dari 3 spesies kunci yang berada di TNGGP yaitu owa jawa dan macan tutul.

“Amanat di taman nasional memang ada tiga spesies kunci yang ada di amanahi begitu. Itu ada macan tutul, owa jawa dan elang jawa, pelepas liaran ini merupakan bagian kita untuk meningkatkan populasi elang jawa di Taman Nasional Gede Pangrango,” jelasnya.

Terkait populasinya bertambah atau tidak, Sapto menuturkan bahwa sejak tahun 2020 hingga 2023, TNGGP telah melakukan monitoring terhadap populasi dari satwa elang jawa dan data terbaru masih dalam pengolahan.

Dua titik monitoring tersebut berada di Resort Bodogol, Lido, Bogor dan Resort Cimungkad di Sukabumi. Dirinya berhadap Kalina dapat bertahan hidup di alam liar dan segera menemukan jodoh unruk menambah populasi satwa endemik di TNGGP.

“Kita doakan Kalina ini dapat bertahan di alam liar dan segera menemukan jodoh untuk menambah populasi satwa endemik di TNGGP,” imbuhnya.(*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *