SUKABUMI, HALOSMI.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al-Fath Sukabumi mempunyai berbagai program, salah satunya Kuliah Sambil Bekerja (KSB) yang dipadukan dengan dunia usaha dan industri. Program unggulan itu bertujuan untuk mendorong perekonomian pasca pandemi Covid-19.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi, KH. Fajar Laksana, mengatakan program yang sudah 15 tahun berlangsung itu kini pihaknya mempunyai produk terbaru, yakni coaching factory yang bekerjasama dengan pabrik bohlam. Dimana, kata Fajar, para santri disini yang akan merakit bohlam tersebut.
“Jadi sumber daya manusianya para santri, dengan upah yang bisa didapat minimal sekitar Rp500 ribu per bulan,” ujar Fajar, kepada wartawan.
BACA JUGA : Wali Kota Resmikan Lapang Boles dan Launching Coaching Factory Bohlam Ponpes Al-Fath Sukabumi
Maka dengan dengan hasil upah tersebut, kata dia, para santri akan sanggup untuk membiayai pendidikannya, terutama jenjang perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Al-Fath Sukabumi.
“Jadi intinya, semua kebutuhan santri mulai dari mondok, makan, dan kuliah hasil dari KSB,” paparnya.
KSB itu, lanjut Fajar, siswa atau santri itu akan ditempatkan di salah satu usaha yang dimiliki oleh Ponpes Dzikir Al-Fath. Nantinya, penghasilan itu selain ditabung, juga sebagiannya untuk membiayai kuliah. Apalagi, saat ini seiring dengan digulirkanya kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah disetujui oleh pemerintah.
“Tentu kita harus kreatif membuka usaha dengan membuat home industri. Dengan begitu pabrik yang bekerjasama dengan kita tidak usah memikirkan tempat atau pabrik, karena semuanya sudah kami siapkan. Sebetulnya itu kecerdasan pengusaha juga, karena selain mengurangi tenaga kerja dan membuat pabrik baru, maka lebih baik dengan konsep seperti ini,” bebernya.
Saat ini, sambung Fajar, Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi bukan hanya mempunyai produk bohlam saja yang di lakukan dalam dunia usaha. Melainkan jenis usaha lainya saat ini tengah berjalan, diantaranya pabrik tahu, sendal, integrated farm, grosir, konveksi, dan bekerjasama dengan 20 unit perusahaan.
“Alhamdulillah, selama dalam kurun waktu 15 tahun program KSB ini sudah banyak bekerjasama dengan berbagai perusahaan dan menciptakan usaha sendiri,” tandasnya.
BACA JUGA : Antisipasi Kejahatan Gerombolan Bermotor di Malam Akhir Pekan, Ini yang Dilakukan Polisi
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengapresiasi berbagai karya inovasi dan prestasi yang digulirkan oleh Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi. Pasalnya, di Ponpes tersebut semangatnya bukan hanya sekedar mengaji saja. Melainkan, santri juga diajakarkan untuk berwirausa mandiri.
“Dalam Ponpes ini bukan hanya ilmu ngaji saja yang diajarkan, melainkan diberikan pemahaman tentang wirausaha mandiri dan prinsip diri,” ucapnya.
Sebagai bukti, kata Fahmi, bertepan dengan milad ini Ponpes Dzikir Al-Fath ini juga melaunching coaching factory bohlam. Hal tersebut tentu saja, salah satu bentuk bagaimana para santri diajarkan memiliki jiwa berwirausaha.
“Coaching factory bohlam yang sudah diresmikan juga salah satu bagaimana sekolah menciptakan lapangan kerja baru, dengan berbagai keterampilan yang dilakukan oleh para siswa maupun santrinya, tentu saja ini perlu dimasifkan,” pungkasnya. (*)