Tekno  

Fakta dan Kecanggihan Apple Vision Pro

HALOSMI.COM- Vison Pro merupakan produk baru pertama Apple dalam tujuh tahun terakhir. Perangkat virtual reality (VR) ini mulai dijual Apple Store di AS dan diprediksi bakal menjadi salah satu produk teknologi paling inovatif dalam beberapa tahun ke depan.

CEO Apple Tim Cook, jelang perilisan, mengatakan perangkat ini sebagai “perangkat elektronik konsumen tercanggih yang pernah dibuat.”

Lantas, apa saja yang menarik dari perangkat terbaru Apple ini? Berikut fakta dan kecanggihan Apple Vision Pro dirangkum dari berbagai sumber:

1. Barang mahal

Vision Pro diyakini bukan barang yang mudah dijual, karena harganya yang cukup fantastis bagi sebagian orang. Apple membanderol perangkat varian standar dengan penyimpanan 256 GB mulai Rp55 juta.

Harga itu belum termasuk lensa baca yang dijual terpisah mulai US$149 (setara Rp2,3 juta) dan sisipan lensa mulai US$99 (setara Rp1,5 juta).

Selain itu, ada juga aksesori tambahan seperti tas travei seharga US$200 (setara Rp3,1 juta) dan tempat baterai seharga US$50 (setara Rp787 ribu) dan banyak lagi. Dengan tambahan aksesori tersebut harganya bisa mencapai US$4.600 (setara Rp72 juta).

2. Masa pakai baterai tak lama

Vision Pro, menurut keterangan resmi Apple, menawarkan masa pakai baterai yang sebesar iPhone itu sekitar 2,5 jam “untuk penggunaan umum atau menonton video selama 2,5 jam saat daya terisi penuh, atau sepanjang hari saat tersambung ke listrik.”

Dengan durasi pakai itu, melansir 9to5mac, gadget tersebut sukses menuntaskan film Avengers: End Game dengan menyisakan sedikit sisa jatah baterai.

Meski begitu, satu hal yang mengecewakan adalah Apple Vision Pro harus dimatikan sepenuhnya dan booting kembali saat mengganti baterai. Proses booting ini memakan waktu kurang dari satu menit.

3. Pengalaman pengguna

Headset ini terlihat seperti sepasang kacamata ski, dilengkapi dengan tali yang dapat disesuaikan di bagian atas, “digital crown” di bagian belakang – versi yang lebih besar daripada yang ditemukan di Apple Watch. Digital crown lainnya di bagian atas yang berfungsi sebagai semacam tombol home.

Meski masih terlihat seperti komputer di sekitar mata, gawai ini ringan dan cukup nyaman dipakai, mengutip dari CNN.

Proses setup tergolong mudah: Pertama, Vision Pro bakal melacak mata, memindai tangan, dan memetakan ruangan. Pengguna kemudian akan melihat antarmuka seperti iOS yang ditempatkan di depan lingkungan mereka.

Dengan menggunakan gerakan mata dan menyentuhkan jempol dan jari telunjuk secara bersamaan, ini akan mengaktifkan tombol “pilih”, sehingga pengguna dapat masuk dan keluar dari aplikasi dengan mudah, seperti Pesan, FaceTime, Safari, dan Foto. Antarmuka juga merespons suara untuk mengaktifkan Siri.

Foto dapat dilihat dalam ukuran aslinya atau seolah-olah menontonnya di layar film raksasa. Sementara itu, Panorama menempatkan pengguna langsung di dalam pemandangan.

Vision Pro juga menawarkan opsi foto spasial, yang memungkinkan pengguna melihat gambar dan video dalam 3D untuk pengalaman yang lebih nyata.

Vision Pro bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari memasak dan bermeditasi hingga bekerja. Pengguna dapat menyinkronkan komputer Mac mereka untuk mengubah layar menjadi tampilan yang sangat besar dan menghubungkan keyboard fisik.

Untuk memaksimalkan produktivitas, pengguna dapat membuka beberapa jendela sekaligus: Email dapat disimpan di satu sisi, browser Safari dibuka di tengah dan panggilan FaceTime di sisi kanan.

Jika pengguna memakai Vision Pro saat melakukan FaceTime, mereka akan muncul sebagai Persona, atau representasi digital seperti avatar dari wajah mereka.

4. Selera konsumen

Hampir setiap produk Apple yang baru, mulai dari iPhone hingga Apple Watch, menjanjikan penggunaan layar dengan ukuran yang bervariasi untuk mengubah cara hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia.

Vision Pro memiliki potensi untuk melakukan semua itu dengan cara yang lebih mengesankan.

Namun di luar dugaan, Vision Pro kemungkinan akan tetap menjadi produk khusus untuk penggemar berat Apple dan pengembang, sebagian besar karena harganya.

Analis Apple Ming-Chi Kuo mengatakan selama akhir pekan pre-order pertama bulan lalu, perusahaan menjual sekitar 160.000 hingga 180.000 headset Vision Pro.

Waktu pengiriman sebagian besar tetap tidak berubah setelah 48 jam pertama, yang mengindikasikan permintaan dapat berkurang setelah para penggemar inti melakukan pemesanan. Waktu pengiriman biasanya melebar setelah model iPhone baru terjual habis.

Analis Morgan Stanley memproyeksikan perusahaan akan mengapalkan hingga 400 ribu unit Vision Pro tahun ini.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *