HALOSMI.COM -Siapa sih yang tidak tahu dengan layanan musik Streaming yang satu ini? Ya, tajuknya Spotify yang bisa dikatakan sebagai pionir di dunia.
Tak banyak orang tahu bahwa Spotify lahir dari sebuah perusaahan di negara Swedia.
Meskipun Spotify sangat populer di seluruh penjuru dunia, namun faktanya menurut BBC, layanan ini belum pernah membukukan laba bersih setahun penuh.
Dirangkum dari beberapa sumber, Halo Jabar akan menguraikan sejumlah fakta tentang layanan streaming musik ini, mungkin kalian penasaran ya? Berikut informasinya.
1. Berdiri sejak tahun 2006
Spotify didirikan tahun 2006 di Stockholm, Swedia, oleh Daniel Ek, mantan CTO Stardoll bersama Martin Lorentzon, salah satu pendiri Tradedoubler. Nama Spotify sendiri diambil dari gabungan kata ‘spot’ dan ‘identify’. Pendirian Spotify oleh keduanya, merupakan upaya mereka untuk memberantas tingginya masalah pembajakan yang dihadapi industri musik.
“Satu-satunya cara untuk memecahkan masalah ini adalah menciptakan layanan yang lebih baik daripada pembajakan dan pada saat yang sama memberikan kompensasi kepada industri musik,” ungkap Daniel kepada The Telegraph pada 2010.
Menurut BBC, Daniel juga percaya bahwa layanan streamingnya itu akan bernilai puluhan miliar dolar nantinya.
2. Ekspansi layanan
Diwartakan Mirror, Pada tahun 2011, perusahaan mendapatkan dana segar senilai USD 100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Nominal investasi tersebut kemudian digunakan untuk mendanai peluncuran ke Amerika Serikat. Sean Parker, salah satu pendiri situs berbagi file terkenal, Napster, turut bergabung untuk mengamankan hubungan dengan label rekaman besar.
3. Kontroversi dengan artis
Terlepas dari kesuksesannya, perjalanan Spotify tidak selamanya mulus. Seperti yang diketahui, Spotify bekerja dengan mendapatkan kontennya dari label rekaman besar serta artis independen dan membayar royalti artis, penulis lagu, serta label untuk musik streaming.
Musisi kenamaan Taylor Swift menjadi salah satu artis pertama yang secara terbuka menentang kebijakan Spotify tersebut. Alasannya, ia tidak mau berkontribusi untuk ‘eksperimen’ yang dinilainya tidak memberi kompensasi yang cukup kepada penulis, produser, artis, dan pencipta musik. Namun, sekitar tahun 2017, Taylor Swift mengakhiri perseteruannya dengan Spotify yang telah berlangsung selama tiga tahun.
4. Berkembang pesat
Perkembangan layanan streaming musik asal Swedia ini terbilang cepat. Melalui akun Twitter resminya @ekdsjal, Daniel Ek ‘memamerkan’ grafik pertumbuhan pengguna dan pelanggan Spotify. Pada kuartal ketiga tahun 2022, Spotify telah memiliki 456 juta pengguna aktif bulanan, meningkat 20 persen Year-on-Year. Sedangkan, pelanggan premium sebanyak 195 juta orang, meningkat 13 persen Year-on-Year.
5. Masuk ke pasar Indonesia tahun 2016
Spotify melebarkan sayap ke Indonesia sekitar tahun 2016. Baru setahun meluncur di Tanah Air, Spotify Indonesia menjadi pasar Spotify di Asia dengan pertumbuhan tercepat, dengan 3,9 miliar lagu diputar dan waktu pemutaran lebih dari 11 miliar menit.
Selain lagu, sejak peluncuran siniar dalam Spotify Indonesia pada tahun 2019, per 1 November 2022 silam, Indonesia menempati 10 besar negara dengan pendengar siniar di Spotify terbanyak secara global.***
Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News