“bjb
News  

Mengagetkan! Sebuah Ledakan Hancurkan Sebuah Gubuk di Sukabumi, Petasan atau Bom?

SUKABUMI, HALOSMI.COM – Sebuah gubuk yang diduga digunakan sebagai tempat pembuatan petasan di Kampung Lemburhuma, RT 02/12, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, hancur, pada Rabu 11 Januari 2023.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, gubuk dengan luas lebih kurang 2×3 meter yang berada di sekitar lahan pesawahan itu terdapat bubuk mesiu dan banyak serakan selongsong kertas petasan.

Suara ledakan itu juga sampai membuat beberapa siswa yang ada di sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Kecamatan Kebonpedes berhamburan keluar gedung sekolah yang jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi ledakan.

“Memang ada ledakan barusan. Suaranya kencang dan getarannya sampai kerasa di lantai 2. Anak-anak juga sampai berhamburan,” kata salah seorang guru SMK berinisial DA (30).

Ia menceritakan, suara ledakan itu disertai dengan getaran yang cukup kuat. Sehingga, saat terjadi ledakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa, terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.

“Tadi para siswa mengevakuasi diri karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena memang suara ledakanya cukup kuat hingga para siswa keluar ke halaman sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Jamaludin (63), mengungkap setelah mendengar ada suara ledakan tersebut, ia bersama warga lainnya langsung mendatangi ke lokasi kejadian.

“Iya ada suara ledakan. Makanya saya lari dari rumah ke sini. Sehari-hari tempat itu memang bikin petasan,” jelasnya.

Ia mengaku sudah tidak merasa kaget lagi apabila di wilayah Kampung Lemburhuma, Desa Bojongsawah, terdengar suara ledakan. Menurutnya, peristiwa ledakan dari tempat pembuatan petasan di wilayah kampungnyw tersebut, bukan kali pertama.

“Sudah ga kaget lagi, musibah aja. Namanya musibah ga ada yang tahu. Ini kejadian sudah tiga kali. Jadi memang di kampung ini sering terjadi,” ungkapnya.

Kapolsek Kebonpedes Polres Sukabumi Kota, Iptu Tommy Ganhany Jaya Sakti, menuturkan pihaknya mengaku mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada terjadi ledakan di wilayah hukumnya sekira pukul 10.00 WIB.

“Setelah mendapat informasi itu, kami langsung mendatangi lokasi, dan memang benar informasi ledakan tersebut,” ucap Tommy.

Saat ini, kata Tommy, pihaknya mengaku masih belum bisa menginformasikan perihal penyebab ledakan tersebut. Kendati demikian, ia tetap datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memasang police line, serta melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab ledakan tersebut.

“Kalau ledakannya memang benar. Tapi, kami belum bisa memastikan penyebab ledakan itu. Kita ke TKP dulu dan memasang police line, sambil kita menunggu dari tim penyelidikan terkait dengan hal itu. Nah, kami juga masih menunggu dari jajaran Inafis, kalau misalnya ada perkembangan kami informasikan lagi,” bebernya.

Hingga saat ini, lanjut Tommy, pihaknya belum bisa memastikan penyebab ledakan tersebut. Pasalnya, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman karena ledakan tersebut ia menilai bisa dari bermacam-macam. Terlebih, lokasi ledakan berada di lingkungan masyarakat.

“Dugaan sementara, kita masih melakukan penyelidikan, karena ledakan itu bisa bermacam-macam, bisa dari kompor gas yang meledak, bisa dari petasan juga, bisa juga dari hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan ledakan. Makanya, kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya.

Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi kejadian, sambung Tommy, untuk sementara hasil pengamatan dan informasi dari masyarakat belum ditemukan adanya korban jiwa maupun korban luka akibat ledakan tersebut.

“Untuk kerusakan hanya di area gubuk reyot saja yang tidak digunakan atau tidak berfungsi,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *