Pilkada Kota Sukabumi 2024, Pj Wali Kota Ajak Partisipasi Aktif Masyarakat

Unsur Forkopimda Kota Sukabumi mengahadiri kegiatan peluncuran Pilkada 2024 yang diselenggarakan KPU di Gedung Juang 45, pada Jumat malam, 7 Juni 2024. Foto: Dokpim Kota Sukabumi.
Unsur Forkopimda Kota Sukabumi mengahadiri kegiatan peluncuran Pilkada 2024 yang diselenggarakan KPU di Gedung Juang 45, pada Jumat malam, 7 Juni 2024. Foto: Dokpim Kota Sukabumi.

HALOSMI.COM – Kota Sukabumi memulai rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 dengan mengadakan kegiatan peluncuran resmi yang digelar di Gedung Juang 45, pada Jumat malam, 7 Juni 2024.

Kegiatan peluncuran yang diselenggarakan oleh KPU Kota Sukabumi ini juga dimeriahkan dengan pengenalan maskot resmi yang diberi nama “Mang Dama dan Bi Dami”.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya Pilkada 2024 bagi masa depan kota. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi politik rakyat dalam menyukseskan Pilkada ini.

“Pemilu pada hakikatnya merupakan kehendak rakyat yang dituangkan oleh DPR dalam Undang-Undang serta dilaksanakan oleh KPU dan Parpol sebagai tempat berhimpunnya para wakil rakyat,” ujar Kusmana.

Kusmana berharap agar pelaksanaan Pilkada 2024 dapat membawa perbaikan nyata dalam kehidupan masyarakat melalui pemimpin yang terpilih.

Ia juga mengingatkan tentang keberhasilan Pilpres dan Pileg yang telah diselenggarakan beberapa bulan sebelumnya secara lancar dan damai. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk melanjutkan kesuksesan tersebut pada Pilkada 2024.

Ia pun berpesan kepada masyarakat Kota Sukabumi untuk tidak melewatkan kesempatan dalam menentukan pemimpin.

“Saya menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mencalonkan diri, hingga melakukan verifikasi terhadap calon pemimpin yang memiliki rekam jejak dan kapabilitas yang baik,” ungkapnya.

Kusmana juga menyoroti peran penting masyarakat sipil yang kuat dalam mengontrol penyelenggaraan politik dan pemerintahan, serta meminimalisasi praktik buruk seperti politik uang, kampanye hitam dan korupsi.

“Dengan tidak golput dan memberikan hak suara jauh lebih bermanfaat, karena dari bilik suaralah akan ditentukan output kepemimpinan para wakil rakyat,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *