Pilpres 2024, Nasib 5 Tokoh Ini Gagal Dapat Tiket

5 tokoh yang harus gigit jari karena tidak menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) setelah KPU menutup masa pendaftaran. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.
5 tokoh yang harus gigit jari karena tidak menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) setelah KPU menutup masa pendaftaran. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.

HALOSMI.COM – Perebutan tiket atau yang populer dengan istilah kekinian “war tiket” bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2024 sudah berakhir, usai KPU menutup masa pendaftaran pada Rabu kemarin 25 Oktober 2023.

Diketahui sudah ada tiga pasangan calon yang terdaftar, antara lain Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pada pilpres kali ini, urusan calon presiden sudah terkunci sejak awal. Cuma tiga nama yang menguat sejak 2020, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Namun yang menjadi perburuan sesungguhnya itu terjadi di kursi cawapres. Puluhan nama silih berganti mewarnai bursa. Nama-nama itu dibongkar pasang dengan tiga kandidat presiden yang tersedia.

Melansir CNN Indonesia, Jumat 27 Oktober 2023, setidaknya ada lima nama yang selalu muncul di survei-survei cawapres. Mereka adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa, dan Ridwan Kamil.

Erick Thohir

Erick dikenal sebagai orang dekat Jokowi. Setelah memimpin Tim Pemenangan Nasional (TPN) Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019, Erick dipercaya menjadi Menteri BUMN.

Dia juga mengisi kursi Ketua Umum PSSI sejak Februari 2023 lewat Kongres Luar Biasa. Erick pun berupaya membangun kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Ia menjadi anggota kehormatan Barisan Anshor Serbaguna (Banser) pada 29 November 2021.

Dengan berbagai jabatan mentereng, Erick punya elektabilitas moncer selama setahun terakhir. Survei Poltracking September 2023 menempatkan Erick sebagai cawapres paling potensial dengan elektabilitas 18,6 persen.

Potensi Erick membuat Partai Amanat Nasional (PAN) terpincut. PAN membawa nama Erick saat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju, 13 Agustus 2023. Mereka mengusulkan Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo.

Erick memang kandidat terkuat cawapres Prabowo. Dia sempat mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk mendaftar pilpres. Namun, Prabowo justru memilih Gibran sebagai cawapres.

Sandiaga Uno

Sandi juga di Pilpres 2024 tak kalah menyakitkan. Dia memulai perjalanan Pilpres 2024 dengan status mantan kandidat wakil presiden Pilpres 2019.

Akhir April 2023, Sandi mengagetkan publik ketika memutuskan keluar dari Gerindra, partai yang membesarkannya sejak Pilkada DKI 2017. Sandi sempat tanpa partai sebelum bergabung dengan PPP.

Partai ka’bah lalu mendapuk Sandi sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu). Mereka juga mendorong nama Sandi menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Sandi sering bolak-balik menghadap Jokowi di istana. Tak hanya saat rapat, Sandi sering tiba-tiba ke istana untuk bicara politik dengan Jokowi. Ia selalu optimis setelah pertemuan.

“Dibahas juga (Sandi masuk bursa cawapres Ganjar) dan saya menyampaikan belum ada update. Ini masih menunggu keputusan dari PDIP dari Bu Mega,” ungkap Sandi usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, beberapa waktu lalu.

Optimisme Sandi luntur setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menemui dua kandidat cawapres Ganjar, Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud MD.

Rabu 4 Oktober, Sandi keluar dari istana setelah bertemu Jokowi dalam sebuah rapat. Ia tak lagi menggebu-gebu bicara soal peluang jadi cawapres. Justru sempat termenung empat detik saat ditanya peluang mendampingi Ganjar.

PDIP lalu mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres pendamping Ganjar pada 18 Oktober. Di hari yang sama, Sandi mengungkap kepedihannya kalah dalam war tiket cawapres Pilpres 2024.

“Walaupun hati teriris. Itu bakal quotes itu. Itu belajar dari Gus Romy (Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhamad Romahurmuziy). Hati teriris, tetapi muka harus tersenyum, insyaallah rezeki tidak akan ke mana,” ucap Sandi di Harlah ke-30 GMPI di Jakarta.

AHY

Langkah Ketua umum Partai Demokrat AHY diawali dengan merapat ke barisan Anies Baswedan. Demokrat membangun kerjasama dengan NasDem dan PKS mengusung Anies.

Proses pembahasan cawapres di Koalisi Perubahan untuk Persatuan alot. Anies sudah dideklarasikan sejak 3 Oktober 2022, tetapi kursi cawapres belum disepakati hingga 11 bulan kemudian.

Guncangan batin menghantam AHY di akhir Agustus 2023. NasDem bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan memasangkan Anies dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Para elite Demokrat berang. Mereka tidak terima dengan keputusan itu. Demokrat pun membongkar surat pinangan yang pernah dibuat Anies untuk AHY menjadi cawapresnya. Surat itu tertanggal 25 Agustus 2023.

Demokrat lantas memutuskan keluar dari barisan Anies dan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo.

Demokrat tak lagi ngoyo mendorong AHY menjadi cawapres. Kini mereka ingin memenangkan Prabowo tanpa syarat. Partai yang selama ini berada di luar pemerintah itu pun melunak dan sering hadir di acara kenegaraan.

“Saya yakin dengan izin Allah, masa Pak Prabowo untuk memimpin kita semua adalah melalui Pilpres yang akan datang. For you, saya siap turun gunung,” ungkap SBY dalam video di akun Instagram PAN @amanatnasional, saat itu.

Khofifah Indar Parawansa

Khofifah sempat diisukan menjadi kuda hitam dalam bursa cawapres Pilpres 2024. Popularitas dan elektabilitas Khofifah tak sementereng kandidat lain. Namun, ia punya basis massa yang dibutuhkan semua capres, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan warga Jawa Timur.

Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 2018. Dia juga pernah menduduki jabatan Menteri Pemberdayaan Perempuan di kabinet Gus Dur dan mMnteri Sosial di kabinet Jokowi.

Selain dikenal sebagai politikus, Khofifah juga dikenal sebagai tokoh NU. Ia menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU.

Dengan latar belakang itu, ia menjadi sosok paling laris diperebutkan menjelang Pilpres 2024. NasDem pernah menyebut Khofifah sebagai kandidat cawapres pendamping Anies Baswedan.

Dia juga masuk daftar 4 kandidat cawapres pendamping Prabowo. Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebut Khofifah menjadi kandidat perwakilan Jawa Timur.

Tak hanya itu, Khofifah masuk radar tim pemenangan Ganjar. Bahkan, ia sempat bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu dikonfirmasi oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy.

“Semua masih (berpeluang), semua masih. Semua punya kesempatan yang sama, tinggal komunikasinya saja,” kata Ganjar merespons kemungkinan Khofifah menjadi cawapresnya di sela-sela acara Rakernas IV PDIP, beberapa waktu lalu.

Meski menjadi sosok paling diminati para elite partai, Khofifah gagal ikut Pilpres 2024. Anies menggandeng Cak Imin, Ganjar menggandeng Mahfud MD, sedangkan Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka.

Ridwan Kamil

Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil menjadi salah satu unggulan dalam war tiket Pilpres 2024. Dia memulai cerita dengan menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Di berbagai survei, Emil selalu muncul sebagai salah satu cawapres dengan elektabilitas tinggi. Misalnya, survei Voxpol Center Research and Consulting pada Agustus 2023 yang mencatat elektabilitas Emil sebesar 15 persen.

Ia pun menyambut pilpres dengan keputusan bergabung ke Partai Golkar pada 18 Januari 2023. Emil langsung dapat jabatan wakil ketua umum sekaligus co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar.

Perjalanan Emil menjadi cawapres sebenarnya sempat terganggu karena gejolak internal Golkar. Kepemimpinan Airlangga Hartarto digoyang sejumlah faksi.

Golkar selamat dari turbulensi, tetapi masih gamang mengusung capres-cawapres. Partai beringin masih ingin Airlangga menjadi capres.

Pada 13 Agustus, Golkar menyatakan dukungan kepada Prabowo sebagai capres. Namun, masih bersikukuh mendorong nama Airlangga sebagai cawapres.

Sebulan kemudian 6 September, Emil memberi kode akan ada “breaking news” sepekan kemudian. Hal itu ia sampaikan menjelang masa jabatannya di Jabar habis.

Ada kabar Emil telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Isu duet Ganjar-Ridwan Kamil pun sempat mengemuka.

“Pertemuan sebenarnya dilakukan secara tertutup, dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pertemuan Mega dengan Emil beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, isu sekadar isu. Ganjar melaju ke Pilpres 2024 bersama Mahfud MD. Sementara itu, Golkar tetap bersama Prabowo yang memilih Gibran sebagai cawapresnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *