HALOSMI.COM – Kesenian adalah warisan budaya yang tak ternilai harganya, dan juga mencerminkan akar budaya suatu bangsa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Bentuk-bentuk kesenian tradisional seperti tarian, musik, seni rupa dan pertunjukan teater mengandung makna mendalam dan sejarah.
Namun dalam era modern yang didominasi oleh globalisasi dan teknologi, minat masyarakat terhadap kesenian tradisional cenderung menurun. Bahkan, kesenian tradisional sering dianggap kuno.
Di Kota Sukabumi sendiri, para penggerak kreativitas dari mulai seni pertunjukan baik modern maupun tradisional merasa gelisah. Selain itu, Dewan Kesenian Kota Sukabumi yang dikeluarkan oleh pemerintah pun lambat laun pasif.
“Jadi ini berawal dari bagaimana kegelisahan dan kegamangan teman-teman penggerak kreativitas, yang memang minat masyarakat terkait seni budaya ini cenderung menurun,” ujar salah satu penggagas Paguyuban Seni Budaya Kota Sukabumi, Kang Bob, kepada HALOSMI.COM, Minggu 19 November 2023.
Guna meningkatkan minat masyarakat terkait kesenian, kata dia, para penggerak kreativitas ini pun mendorong agar Kota Sukabumi mempunyai wadah untuk merangkul dari berbagai sanggar tradisional maupun modern.
“Dengan dorongan dari teman-teman penggerak kreativitas, kita bergerak membangun namanya Paguyuban Seni Budaya Kota Sukabumi. Kita sudah memiliki legalitas, baik akta notaris maupun kemenkumham,” ungkapnya.
Kedepannya, lanjut dia, Paguyuban Seni Budaya Kota Sukabumi akan merangkul para penggerak kreativitas di seluruh sanggar seni budaya untuk bisa bersama-sama membangun khususnya kesejahteraan, sehingga para penggerak kreativitas ini bisa menjadi orang yang bukan hanya sekedar penonton, tetapi juga sebagai pelaku.
“Perlu adanya satu komunikasi baik dengan teman-teman yang lain maupun pemerintah, walaupun kita bukan besutan pemerintah. Kita ini organisasi perkumpulan yang berhubungan dengan seni budaya,” pungkasnya. (*)