Soal Isu Titipan Anggota Dewan di Sistem Zonasi PPDB, Ini Tanggapan Kepala KCD Wilayah V Jabar

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni. (Foto: Nuria Ariawan/Boy).
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni. (Foto: Nuria Ariawan/Boy).

HALOSMI.COM – Maraknya isu siswa titipan pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di setiap tahunnya terus terjadi dibeberapa daerah, termasuk di Kota Sukabumi. Bahkan, pihak yang melakukan titip-menitip siswa itu diduga dilakukan oleh anggota dewan.

Namun isu titip-menitip siswa itu dibantah oleh Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni. Menurutnya, fenomena sosial tersebut terjadi ketika orang tua siswa itu sangat menginginkan anaknya masuk ke sekolah tertentu. Namun karena ketidakyakinan anaknya diterima itu lah sehingga memungkinkan orang tua tersebut untuk menitip.

“Jadi isu titip-menitip ini adalah didorong oleh kekhawatiran orang tua. Tidak ada misalnya ini titipan a organisasi b, tidak ada yang seperti itu, yang ada adalah mungkin kekhawatiran orang tua saja yang pada gilirnya ada yang terakomodir. Terakomodir dalam tanda kutip dengan sendirinya secara resmi oleh aplikasi. Jadi tidak ada yang disebut sebagai dewan gitu ya, sejauh ini tidak,” ujar Nonong, kepada HALOSMI.COM, Selasa 18 Juli 2023.

Ia mengaku, hingga saat ini pihaknya tidak menerima adanya titip-menitip siswa itu. Kendati demikian, pihaknya juga akan melakukan evaluasi kepada para kepala sekolah bahwa terkait dengan isu titip-menitip itu ada atau tidak. Namun jawaban dari para kepala sekolah itu sendiri menyampaikan bahwa memang ada beberapa orang tua siswa yang memang khawatir, karena mungkin anaknya tidak diterima.

“Terkait itu secara langsung ke kita tidak ada. Tapi saya juga evaluasi kepada para kepala sekolah. Ya kita kembalikan saja kepada sistem. Intinya begini, tidak perlu misalnya ada kecurigaan, kita ini sudah betul-betul diawasi oleh aplikasi, dari sisi zonasi bisa nggak di otak atik, karena kemarin saya dengar juga ada otak-atik, tapi otak atiknya yang mana, saya juga tidak ngerti,” bebernya.

Sejauh ini, kata dia, tahapan-tahapan dalam PPDB itu masih rasional. Pasalnya, yang menginput data ke sistem itu calon peserta didik itu sendiri, sehingga hal itu akan terlihat di sistem dan tidak bisa dirubah. Kendati demikian, apabila memang ada temuan berkaitan dengan bahwa isu titip-menitip itu ada dan dibuktikan dengan data yang lengkap, maka lebih baik di diskusikan terlebih dahulu sehingga hal itu bisa segera ditindaklanjuti.

“Terkait dengan isu titip-menitip itu kita tidak bisa mengubahnya, ini dikembalikan lagi kepada sistem. Walaupun ada siswa yang diterima, ya memang sudah seharusnya diterima karena jaraknya mungkin dekat, atau masuk pada zonasi, kemudian dari sisi prestasi, atau mungkin karena memang masih ada jalur afirmasi, mungkin memakai jalur itu untuk masuk, dan saya pikir seperti itu, jadi kita tidak misalnya oh ini prioritas harus, kita tidak,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *