SUKABUMI, HALOSMI.COM – Polisi berhasil mengamankan lima terduga pelaku tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dua orang pelajar inisial ARSS (15) dan RIP (16) yang terjadi di Kampung Babakan RT 02/06 Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi, pada Minggu 19 Februari 2023, sekira pukul 21.00 WIB.
Kelima terduga pelaku diantaranya, MFSR (15), MRJ (19), AR (16), FF (16) dan AFN (20). Kelimanya berhasil diamankan polisi di salah satu rumah terduga pelaku di Cibuntu Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, pada Senin 20 Februari 2023, sekira pukul 17.00 WIB.
Baca juga : Kurang dari Satu Jam, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Curanmor di Sukabumi
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa bermula pada saat kedua korban sedang bermain game online bersama temannya. Tak lama berselang, lima terduga pelaku menghampiri dan menganiaya kedua korban dengan menggunakan senjata tajam jenis cerulit hingga mengakibatkan keduanya terluka.
Akibatnya, ARSS mengalami luka bacok di bagian punggung dan ibu jari tangan sebelah kiri. Sedangkan RIP mengalami luka bacok di bagian kaki sebelah tangan.
“Terkait peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan dua orang pelajar mengalami luka yang terjadi pada Minggu (19/2), kami telah berhasil mengungkap dan menangkap lima orang terduga pelaku yang rata-rata masih dibawah umur,” ujar Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sy. Zainal Abidin, kepada wartawan, Selasa 21 Februari 2023.
Baca juga : Diskumindag Kota Sukabumi Pastikan Stok Beras di Pasar Tersedia Hingga Ramadhan
Hingga saat ini, kelima terduga pelaku masih diamankan di Polsek Baros guna kepentingan penyidikan. Kelimanya terancam pasal 76 c Jo pasal 80 Undang-undang RI nomor 35/2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI nomor 23/2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 170 dan 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman diatas 7 tahun penjara.
“Atas pengungkapan kasus ini, kami dari pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua untuk meningkatkan pengawasannya terhadap aktifitas anaknya, sehingga hal-hal seperti ini bisa dicegah sejak dini,” pungkasnya. (*)