Viral Fenomena Uang Mutilasi, Diskominfo Kota Sukabumi Beberkan Hal Ini

Ciri-ciri uang mutilasi yang memiliki dua nomor seri berbeda dan terdapat bekas sambungan pada uang. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.
Ciri-ciri uang mutilasi yang memiliki dua nomor seri berbeda dan terdapat bekas sambungan pada uang. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.

HALOSMI.COM – Uang mutilasi saat ini tengah menjadi perbincangan masyarakat setelah viral di Media Sosial (Medsos) yang menunjukkan pecahan uang Rp 100 ribu dengan 2 nomor seri berbeda.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ciri-ciri uang mutilasi itu memiliki dua nomor seri berbeda dan terdapat bekas sambungan pada uang. Bahkan, pelaku uang mutilasi itu melanggar Undang-Undang No. 7/2011 tentang Mata Uang.

“Jadi uang mutilasi ini adalah fenomena penyebaran uang yang tidak asli, jadi itu campuran antara uang palsu digabung dengan uang rusak,” ujar Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, kepada HALOSMI.COM, melalui pesan singkat, Jumat 15 September 2023.

Adapun kebijakan sesuai arahan dari Bank Indonesia (BI), kata dia, uang mutilasi itu bisa ditukarkan ke bank yang masih bisa dihargai sebesar 50 persen. Kendati demikian, asalkan uang mutilasi tersebut lebih dari setengahnya.

“Jadi kalau disebarkan tetap salah, bahkan kriminal. Tetapi kalau ditukarkan ke bank, kebijakan BI itu, uang mutilasi ini masih dihargai 50 persen, asalkan lebih dari setengahnya lah, uang aslinya atau potongannya itu,” ungkapnya.

Adanya fenomena uang mutilasi itu, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memperlakukan mata uang, dengan cara yang sudah ada, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.

“Jadi harus pastikan lagi uang kita yang beredar itu uang yang asli, dan kalau menemukan uang palsu ataupun uang mutilasi ini jangan di sebarkan lagi, tapi melaporkan kepada pihak yang berwenang,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *