Ragam  

Wajib Tahu! Ini Dia Rafah yang Menjadi Sasaran Baru Gempuran Israel

HALOSMI.COM- Sudah Lama tidak Terdengar perseteruan antara Israel dan Palestina, alih-alih Israel memulai lagi dengan aksi barunya.

Israel berencana melancarkan invasi darat ke Kota Rafah, Jalur Gaza, Palestina.

Sudah menewaskan lebih dari 28.340 nyawa warga Palestina di Gaza, kini perdana menteri Benjamin Netanyahu malah mengumumkan pasukannhs akan melancarkan invasi darat yang akan menargetkan kota Rafah

Netanyahu bahkan telah memerintahkan militer Israel mengevakuasi warga Palestina di Rafah dan menjanjikan “jalur aman” bagi penduduk sipil jelang operasi militernya.

Langkah Netanyahu ini dikecam dan ditentang komunitas internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), negara Arab seperti Arab Saudi dan Mesir, hingga Amerika Serikat dan negara Barat lain yang merupakan sekutu dekat Israel.

Negara-negara tersebut menyoroti ancaman pembantaian warga sipil yang berlanjut di Jalur Gaza.

Sebab, Kota Rafah kini menjadi satu-satunya area yang menampung jutaan warga yang terusir dari utara hingga tengah wilayah itu imbas agresi brutal Israel sejak 7 Oktober lalu.

Israel saat ini dilaporkan sudah melancarkan serangan udara ke Rafah dan telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam sehari.

Nah Apa itu Kota Rafah dan mengapa jadi sasaran terbaru Israel?

Netanyahu berkukuh bahwa serangan di Kota Rafah ini jadi kunci untuk menghancurkan pasukan Hamas. Menurutnya, kemenangan Israel atas Hamas sudah di depan mata.

Dikutip Al Jazeera, Tel Aviv mengklaim ada empat brigade utama Hamas yang bercokol di Rafah. Namun, banyak pihak meyakini hal itu hanya dalih Israel agar dapat menyerbu Rafah dan pada akhirnya mengusir warga Palestina dari wilayah itu.

Kota Rafah berbatasan langsung dengan Mesir dan telah menjadi satu-satunya akses penyaluran bantuan kemanusiaan menuju Gaza sejak agresi Israel berlangsung.

Perbatasan Rafah digunakan untuk mengevakuasi warga sipil keluar Gaza.

Mengutip dari CNN, perbatasan Rafah merupakan satu-satunya titik penyeberangan dari Gaza menuju Mesir.

Sesuai namanya, kota ini berada di kegubernuran Rafah, wilayah paling selatan Jalur Gaza.

Mesir mengontrol ketat arus keluar masuk dari perbatasan Rafah yang kerap bergantung pada situasi keamanan dan politik.

Jika tidak terjadi konflik, perbatasan Rafah dibuka secara terbatas. Hanya warga Gaza yang memiliki izin dan warga negara asing yang dapat menggunakannya untuk melakukan perjalanan antara Gaza dan Mesir.

Rata-rata, 27.000 orang melintasi perbatasan setiap bulan pada tahun ini saat akses itu dibuka selama 138 hari dan kemudian ditutup selama 74 hari.

Meski Israel tidak memiliki kendali atas penyeberangan tersebut, seringkali Mesir menutupnya ketika ada pengetatan pembatasan oleh Israel di Gaza.

Warga Gaza yang ingin melintasi perbatasan bahkan seringkali harus menunggu 30 hari hingga sekitar tiga bulan.

Kini, dengan intervensi internasional dan mediasi Qatar, pintu utama Gaza-Mesir tersebut telah dibuka. Namun, perbatasan tidak dibuka secara bebas.

Hanya warga negara ganda dan memiliki paspor asing yang tinggal di Gaza yang bisa melewati perbatasan.

Selain itu, orang-orang yang terluka dan membutuhkan bantuan perawatan di luar Gaza juga bisa melewati perbatasan itu.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *