SUKABUMI, HALOSMI.COM – Seorang bocah bernama Agnia asal Kampung Tenjolaya, RT 04/05, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami luka cukup parah akibat permainan lato-lato yang saat ini menjamur di berbagai daerah. Bahkan bocah perempuan yang berusia 5 tahun itu terpaksa dirujuk ke salah satu rumah sakit karena luka sobek pada bagian bibirnya.
Camat Cicurug, Ading, mengatakan berdasarkan laporan petugas dilapangan, insiden tersebut terjadi pada Senin 9 Januari 2023 sekira pukul 15.30 WIB, bermula saat beberapa anak sedang asik bermain lato-lato. Setelah itu, korban menghampiri untuk melihat teman-temannya bermain lato-lato.
“Jadi korban saat itu memang tidak sedang main lato-lato, hanya ingin melihat teman-temannya saja. Namun ketika asyik menonton, karena saling bercanda dan saling dorong, akhirnya tanpa di sengaja lato-lato salah seorang temanya membentur mengenai bibir korban,” ujar Ading kepada wartawan.
Setelah itu, kata Ading, kemudian korban langsung dibawa oleh kedua orangtuanya ke Klinik terdekat. Namun karena lukanya serius, akhirnya korban di rujuk ke salah satu rumah sakit di Cicurug.
“Informasinya, kondisi luka robek pada bagian bibir korban bisa dibilang cukup parah. Sehingga korban di rujuk ke rumah sakit,” jelasnya.
Setibanya di rumah sakit, lanjut Ading, korban langsung ditangani oleh tim medis dan dijahit pada bagian bibirnya tersebut. “Setelah dilakukan tindakan pengobatan akhirnya korban kembali dibawa pulang ke rumahnya. Alhamdulilah sudah ditangani,” bebernya.
Permainan lato-lato yang viral, Ading mengaku, hingga saat ini masih menjamur di wilayah kecamatan yang tengah dipimpinnya tersebut. Pasalnya, permainan tersebut kerap dilakukan mulai dari anak-anak, muda-mudi hingga bapak-bapak dan ibu-ibu, semuanya kompak memainkan permainan lato-lato tersebut.
“Sangat disayangkan permainan ini tergolong memiliki tingkat bahaya yang lumayan tinggi. Contohnya saja seorang anak yang merupakan warga kita menjadi korban akibat permainan lato-lato tersebut,” imbuhnya.
Ia berharap, seluruh orangtua dapat mengawasi anak-anaknya, terutama yang membahayakan, termasuk permainan lato-lato yang saat ini lagi ramai dan viral di media sosial.
“Permainan lato-lato ini hampir menyebar di semua kalangan. Salah satunya, korban yang sekarang menimpa warga kita, dan untuk itu saya menghimbau kepada orangtua agar mengawasi anak-anaknya,” tegasnya.
Agar persoalan ini agar tidak terulang kembali, sambung Ading, pihaknya menyarankan agar peredaran permainan lato-lato tersebut diperlukan pengawasan dari pihak terkait.
“Jadi jenis permainan ini jangan sampai peredarannya bebas. Karena dapat membahayakan jiwa anak, dan itu yang harus kita bersama-sama menyuarakan jangan sampai kembali memakan korban,” pungkasnya. (*)