1.500 Jiwa di Cisaat Sukabumi Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Gunakan Air Kotor Sungai Untuk Mandi

PMI Kabupaten Sukabumi Distribusikan Air Bagi 500 KK di Kedusunan Padaasih, Kecamatan Cisaat. (Sumber : P2BK Cisaat)
PMI Kabupaten Sukabumi Distribusikan Air Bagi 500 KK di Kedusunan Padaasih, Kecamatan Cisaat. (Sumber : P2BK Cisaat)

HALOSMI.COM – Dampak El Nino mulai dirasakan di Sukabumi, Jawa Barat. Sedikitnya 500 Kepala Keluarga (KK) di 2 ke RW an di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi mulai kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Cisaat, Imam Ismail W menyebutkan di Kampung Padaasih khususnya di RW 04 dan RW 05 di Kedusunan Padaasih sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

“Kurang lebih ada 500 KK di dua ke RW an tersebut yang mengalami kekeringan,” kata Imam, Selasa 8 Agustus 2023.

Dari 500 KK tersebut diperkirakan ada sekitar 1.500 jiwa yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Imam menuturkan, sudah hampir dua bulan ke belakang sumur sumur warga mulai surut dan mengering.

Selama ini, lanjut Imam, warga menggunakan fasilitas Masjid untuk mendapatkan air bersih. Meskipun sumur di Masjid belum mengering, namun kapasitas air sudah sangat kecil.

“Sudah dua bulan ke belakang ini, memang belum semua tapi mayoritas warga disini sumber air mereka sudah mengering,” ungkap Imam.

Jika kebutuhan air bersih warga mengambil di Masjid, Imam menuturkan warga terpaksa mengambil air kotor di Sungai Cibatu yang lokasinya hanya berjarak 250 meter dari perkampungan warga.

Air kotor dari Sungai Cibatu tersebut digunakan warga untuk mandi atau mencuci pakaian karena air bersih yang didapat di Masjid hanya digunakan untuk minum dan masak sehari hari.

“Kami sudah melayangkan surat untuk permohonan distribusi air bersih. Hari ini PMI Kabupaten Sukabumi akan lakukan droping air bersih sebanyak 10 ribu liter,” pungkasnya.(*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News