HALOSMI.COM – Diduga akibat korsleting listrik, 5 rumah di Kampung Cigeureji Rt02 Rw21 Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 11 Oktober 2023 malam sekira pukul 19.00 WIB. Detik-detik api yang membakar rumah warga di pemukiman padat penduduk ini terekam video amatir warga.
Salah satu saksi mata, Yeti Hardianti menyebutkan sebelum terjadinya kebakaran terdengar suara letupan di bagian atas salah satu rumah yang terbakar.
“Saya lagi di kamar pas kejadian lalu terdengar suara letupan. Letupannya cukup keras, bletak gitu,” kata Yeti sambil menirukan bunyi yang didengarnya.
Setelah terdengar letupan, lanjut Yeti, tercium bau terbakar menyengat di penciumannya. Penasaran, dirinya pun keluar untuk melihat.
Melihat api mulai membakar bagian atap dirinya mengaku langsung mengambil video melalui smartphonenya dan langsung berterial minta tolong ke warga untuk menghubungi pemadam kebakaran.
“Saya kaget langsung saya videoin sambil minta tolong warga lainnya untuk hubungi pemadam kebakaran,” jelasnya.
Komandan Pleton Pos IV Damkar Cibadak, Iyep Yosepa menuturkan, timnya menerjunkan 3 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar rumah warga. 2 unit mobil damkar dari Pos IV Cibadak dan 1 unit mobil damkar dari Pos V Cisaat.
Kondisi jalan menuju tempat kejadian kebakaran yang sempit dan berada di kawasan pemukiman padat membuat tim damkar kesulitan untuk mendekati lokasi kebakaran.
“Lokasinya sulit dijangkau karena jalannya gang. Bukan hanya itu, pada saat pemadaman listrik belum terputus hingga kami harus hati hati dalam melakukan proses pemadaman,” kata Iyep.
Dalam kurun waktu 1 jam, api besar yang menyala dapat dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran meskipun tim terpaksa menggunakan tangga untuk meraih lokasi kejadian. Data yang diperoleh Pos IV Damkar Cibadak akibat kebakaran yang terjadi 5 rumah terdampak.
3 rumah hangus terbakar dan 2 rumah terdampak (terbakar bagian dapurnya). Dari 5 rumah yang terdampak, 2 unit rumah merupakan rumah permanen dan 3 unit rumah merupakan semi permanen.
“Jika dihitung kerugian, ditaksir kerugian mencapai Rp650 juta,” tutupnya.(*)
