74 Kasus Kekerasan Terjadi di Kota Sukabumi, Korbannya Didominasi Anak-anak

Ilustrasi KDRT. (foto: ist)
Ilustrasi KDRT. (foto: ist)

HALOSMI.COM – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih kerap terjadi di Kota Sukabumi. Pada awal Januari hingga akhir Oktober 2023 terdapat 74 kasus dengan jumlah korban sebanyak 87 orang, yang didominasi anak-anak.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari 74 kasus kekerasan tersebut, kasus perempuan tercatat ada 24. Sedangkan kasus kekerasan anak tercatat ada 63, dengan rincian anak laki-laki 31, dan anak perempuan 32.

Kepala UPTD PPA DP2KBP3A Kota Sukabumi, Hendra Susanto, mengatakan pada September merupakan yang tertinggi dengan jumlah 18 kasus, disusul Agustus dan Oktober 11 kasus, Januari 9 kasus, Februari 6 kasus, Mei dan Juli 5 kasus, Maret 4 kasus, Juni 3 kasus, dan terendah pada April 2 kasus.

“Ya dari awal Januari hingga akhir Oktober itu, kasus kekerasan perempuan dan anak yang paling tinggi terjadi di bulan September, dan terendah April,” ujar Hendra, kepada HALOSMI.COM, Rabu 8 November 2023.

Sementara dari total 87 orang korban, kata Hendra, pada September merupakan yang tertinggi dengan jumlah 22 korban, disusul Agustus dan Oktober 11 korban, Juni 10 korban, Januari 9 korban, Februari 6 korban, Mei 5 korban, Juli 5 korban, Maret 4 korban, dan terkahir April 4 korban. Rinciannya, 24 perempuan, 31 anak laki-laki, dan 32 anak perempuan.

“Korban kekerasan yang paling mendominasi itu anak laki-laki dan perempuan, dan terendah perempuan dewasa,” ungkapnya.

Dalam setiap layanan atau pengaduan yang masuk ke UPTD PPA, Hendra menegaskan, semuanya akan ditindaklanjuti. Pasalnya UPTD PPA juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, diantaranya Unit PPA Polres Sukabumi Kota, dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi.

“Kita belum ada tingkat kesulitan yang terlalu sulit, karena kita kerja ini tim, kita koordinasi dengan Unit PPA Polres dan Dinsos,” jelasnya.

Semua pengaduan yang masuk ke UPTD PPA, sambung Hendra, sudah tertangani semua, baik itu pendampingan pelaporan, pendampingan sikologis, kemudian rujukan-rujukan juga dilakukan pendampingan, hingga ke pendampingan untuk visum.

“Alhamdulillah sudah tertangani semua. Intinya, semua yang masuk ke layanan UPTD PPA kita sudah layani semua,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News