Atlet Taekwondo Kota Sukabumi Keluhkan Minimnya Fasilitas Latihan

SUKABUMI, HALOSMI.COM – Aktivitas olahraga di Lapang Merdeka dan GOR Merdeka Kota Sukabumi kini kembali bergeliat, setelah sebelumnya serba dibatasi akibat pandemi Covid-19. Salah satu kegiatan olahraga yang rutin digelar, yaitu bela diri taekwondo. Diantara belasan atlet taekwondo yang berlatih, ada beberapa nama yang sudah cukup rutin diikutsertakan dalam berbagai kejuaraan, mulai dari tingkat daerah, Jawa Barat, hingga Nasional.

Salah satu atlet taekwondo yang sering diikutsertakan dalam berbagai kejuaraan yaitu, Defina Syahrini. Gadis yang berusia 20 tahun asli kelahiran Kota Sukabumi itu merupakan cetakan dari Merdeka Taekwondo Club Sukabumi. Defina tercatat beberapa kali mewakili Jawa Barat di berbagai kejuaraan. Paling baru, gadis yang pernah mengenyam pendidikan di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Jawa Barat itu mewakili nama Jawa Barat di ajang Pekan Olahraga Nasional Papua tahun 2021 lalu. Di ajang itu Defina menyabet medali perunggu untuk kelas 62 kilogram putri.

“Mulai aktif jadi atlet pas masuk PPLP tahun 2016. Intens ikut kejuaraan. Pertandingan di Indonesia sampai ke Palu, NTB, Manado terus juga Jawa tengah, kemarin PON di Papua, terus juga ke Padang buat Pomnas,” ujar Defina saat diwawancarai HALOSMI.

Ditanya mengenai fasilitas olahraga yang ada di Kota Sukabumi khususnya bela diri taekwondo, menurut Defina, Kota Sukabumi memiliki banyak calon-calon atlet potensial. Hanya saja, masih minim fasilitas. Selain itu seringkali ketinggalan informasi-informasi penting ketimbang daerah lain. Kemudian, belum ada edukasi yang berlebih tentang atlet, sehingga belum banyak yang menyadari bahwa menjalani dunia olahraga secara serius dan konsisten, serta menorehkan prestasi, bisa menjanjikan.

“Atlet kalau yang berprestasi itu dapat bonus. Atau misalnya kita berprestasi, nah nanti bisa banyak pengalaman. Kebanyakan kadang mengisi ekskul saja, mengisi waktu luang. Belum ada motivasi lebih. Jujur saja, dari atlet Sukabumi sendiri yang sudah berprestasi, yang lama-lama juga kan sudah mulai jadi pelatih-pelatih. Dana dan fasilitas juga masih jadi kendala,” tandasnya.

Sementara itu, pelatih Merdeka Taekwondo Club Sukabumi, Rina Riandari, menambahkan terkait dengan fasilitas, sarana, dan prasarana untuk tingkat Kota Sukabumi serba terbatas mengingat anggaran dari pemerintahnya sendiri jauh lebih kecil ketimbang daerah lain. Kendati demikian, hal itu tidak mengurangi semangat dalam membina atlet-atlet untuk terus menorehkan prestasi. Bahkan Rina kerap membidik potensi-potensi atlet sejak usia dini.

“Kalau sekarang itu lebih terfasilitasi karena ada PPLP. Jadi sudah ada tahapannya. Makanya Jawa Barat itu untuk regenarasi atlet bagus. Kalau fasilitas, sarana dan prasarananya alhamdulillah sekarang sudah ada, hanya mungkin jauh sekali kalau dibandingkan dengan daerah lain,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bela diri taekwondo itu tidak hanya sekedar melatih secara fisik dan teknik. Attitude juga harus dilatih, sehingga para atlet nantinya menghormati pelatih, senior, dan juga sesama atlet taekwondo lainnya.

“Kita juga tetap melatih attitude. Karena itu yang harus dijaga. Selain itu, kita juga setiap tiga bulan sekali ada ujian sabuk,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News