Bencana Longsor di Sukabumi Sebabkan Aliran Irigasi Tertutup

Sejumlah petugas bersama masyarakat meninjau lokasi bencana longsor di wilayah RW 08, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, pada Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.
Sejumlah petugas bersama masyarakat meninjau lokasi bencana longsor di wilayah RW 08, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, pada Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.

HALOSMI.COM – Bencana tanah longsor kembali terjadi di wilayah RW 08, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, pada Selasa, 5 Desember 2023. Penyebabnya dikarenakan aliran irigasi Cipelang Leutik yang tertutup material longsoran.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologis bencana longsor itu bermula pada saat seorang petani yang sedang membajak tanah menggunakan traktor.

Kalak BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, mengatakan setelah petani itu selesai menggunakan traktor, kemudian di simpan di pinggir sawah dekat tebing. Tiba-tiba saja traktor tersebut tergerus tanah longsor dan menutup saluran irigasi.

“Jadi tanah itu tidak mampu menahan beban dari traktor itu, sehingga mengakibatkan terjadinya longsor” ujar Novian, kepada HALOSMI.COM, Selasa, 5 Desember 2023.

Setelah itu, lanjut dia, pihaknya bersama dengan para petani mengevakuasi longsoran yang menutup saluran irigasi tersebut. Hal itu dilakukan agar aliran irigasi air lancar kembali.

“Alhamdulilah untuk sementara, saluran air irigasi sudah normal kembali, namun tetap tebing tersebut perlu pembenahan,” tandasnya.

Sementara itu, Lurah Gunungpuyuh, Maman Al Rachman, menambahkan bahwa pihaknya bakal melakukan evakuasi material longsoran itu dengan melibatkan dinas instansi terkait dan juga warga sekitar.

“Ya Insya Allah kita akan lebih intensif lagi, dan hasil pertemuan tadi dengan Pak RW, hari Jumat kita akan melaksanakan kerja bakti dari RW 6, 7, dan 8,” kata Maman.

Untuk penanganan sementara, lanjut dia, pihaknya akan menggunakan bambu untuk menahan tanah agar tak terjadi lagi longsoran yang dapat menutup aliran irigasi, karena dikhawatirkan terjadinya bencana banjir.

“Karena kan dikhawatirkan terjadinya bencana alam ya, jadi penanganan sementara kita akan menggunakan bambu di lokasi terjadinya longsor,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News