Berikut Daftar Daerah yang Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Pekan Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

HALOSMI.COM – Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi bakal terjadi cuaca ekstrem, seperti puting beliung hingga hujan lebat dalam sepekan ke depan. Pulau Jawa, termasuk Jakarta, tidak termasuk masuk dalam daftar wilayah tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyebut dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 15-21 Agustus 2023 memberikan “peringatan dini” cuaca ekstrem.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll),” kata BMKG, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa 15 Agustus 2023.

“Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan,” lanjut keterangan itu.

Berikut rincian daerah berpotensi cuaca ekstrem:

15-16 Agustus 2023: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

17-18 Agustus 2023: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau Jambi, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

19-21 Agustus 2023: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Cuaca ekstrem ini terjadi di tengah-tengah fenomena “pengering” hujan El Nino yang mulai memasuki puncaknya di bulan Agustus.

BMKG menyebut ada sejumlah penyebab cuaca ekstrem, salah satunya faktor cuaca global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia sangat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.

“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua,” demikian penjelasan BMKG.

Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara diprediksi cerah berawan hingga berawan.

El Nino sudah muncul, tapi kenapa masih ada daerah yang berpotensi hujan?

Berdasarkan Ikhtisar Cuaca Harian BMKG untuk Senin (14/8) indeks Nino 3.4 yang mengindikasikan tingkat El Nino berada pada angka +1,04. Penanda lainnya Southern Oscillation Index (SOI) ada pada angka -13,7 alias tidak signifikan.

Selain itu, fenomena angin atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) aktif pada kuadran 8 (belahan bumi Barat dan Afrika), menunjukkan kondisi yang kurang signifikan untuk wilayah Indonesia.

Selama sepekan ke depan, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatera bagian utara, Jawa bagian barat, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua bagian barat.

Sementara itu, gelombang Kelvin diprakirakan masih akan aktif di sebagian wilayah Bali dan Nusa Tenggara, dan Papua. Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

BMKG juga mengungkap daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang di Samudra Hindia barat Sumatera Utara hingga Aceh, dari Samudra Hindia barat Sumatera Barat hingga Selat Malaka, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara bagian utara hingga Sulawesi Tengah, dari Papua hingga Papua Barat, dan di Samudra Pasifik utara Papua.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” kata BMKG. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News