Camat Warungkiara Bantah Adanya Pilot Project Makan Siang Gratis TKN Prabowo-Gibran

Pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo-Gibran (Sumber : Istimewa)
Pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo-Gibran (Sumber : Istimewa)

HALOSMI.COM – Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menyebut program makan siang gratis untuk anak-anak sudah dicoba di Sukabumi, Jawa Barat pada Januari 2024 lalu.

Dikutip dari halaman CNNINdonesia, Budiman mengungkapkan terdapat sekitar 3.500 siswa dilibatkan dalam uji coba yang dilakukan pada bulan Januari lalu tersebut.

“Piloy project sudah jalan dari Januari di Warungkiara Sukabumi. Satu dapur melayani 16 sekolah dengan total siswa 3.500,” kata Budiman dikutip dari CNNIndonesia pada Jumat, 16 Februari 2024.

Camat Warungkiara, Pendi Effendi yang dihubungi lewat sambungan telepon membenarkan adanya program makan gratis yang dilakukan oleh sebuah yayasan namun bukan program dari Paslon Prabowo-Gibran. Dirinya pun mengaku telat mengetahui informasi tersebut dan sempat mendatangi posko makan siang gratis lewat seorang Kepala Seksi Kecamatan Warungkiara.

“Itu yang menggagasnya pak Catur, dia itu direksi BRI pusat, waktu itu dia koordinasinya dengan Desa Warungkiara, tapi bukan lewat pak Caturnya,” ungkap Pendi lewat sambungan telepon kepada HALOSMI.COM, Sabtu, 17 Februari 2024.

lebih lanjut Pendi menceritakan bahwa salah satu staff dari Yayasan yang mengadakan makan siang gratis tersebut sempat mendatangi dirinya dan meminta maaf karena tidak memberi tahu pihak Kecamatan mengenai kegiatan makan siang gratis yang digelar oleh sebuah Yayasan tersebut.

Bahkan, staff Yayasan yang mendatanginya pun meyakinkan bahwa hal tersebut tidak membawa nama paslon tertentu ataupun partai dan kegiatan tersebut murni bantuan dari pihak Yayasan yang menggelar kegiatan tersebut.

“Dia menggelar makanan gratis siang, dengan tidak katanya, tidak membawa paslon atau partai bilangnya ke Desa. Ini murni bantuan dari Yayasan itu bahkan staff ny pak Catur yang ada di Warungkiara telat memberitahukan kepada Camat. Jadi setelah itu berjalan, pemberian makanan kepda sekolah itu, kemudian kami mengutus Kasi (Kepala Seksi) untuk datang ke poskonya, setelah itu barulah si staff pak Catur datang ke kantor dengan kata memohon maaf dirinya telat memberitahukan kepada pak Camat,” jelas Pendi.

Pendi pun menuturkan bahwa dirinya sempat mengkhawatirkan adanya keracunan massal yang sering terjadi di wilayah tempatnya bertugas akibat makanan yang diproduksi massal, namun sang staff Yayasan kembali meyakini dirinya bahwa makanan yang dimasak dilakukan oleh tim yang bersertifikasi gizi.

Dari keterangan Pendi, terdapat satu sekolah yang melakukan penolakan terhadap pemberian makan siang gratis yaitu Sekolah Menengah Atas Nengri (SMAN) Warungkiara. Pihak sekolah menolak bantuan tersebut dan belum diketahui alasan pastinya.

“Terdapat 16 sekolah, tapi SMAN Warungkiara itu menolak, saya belum tahu alasannya apa. Untuk lebih jelasnya saya kasih nomor staff Yayasannya yah silahkan hubungi untuk lebih jelasnya lagi,” pungkasnya.

Tim HALOSMI.COM yang mencoba menghubungi salah satu staff Yayasan yang melakukan kegiatan makan siang gratis bagi anak sekolah di Kecamatan Warungkiara, hingga kini belum menjawab konfirmasi yang dilakukan.(*)

 

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News