Cek Data Diri Anda Sebelum Bocor ke Dark Web

HALOSMI.COM- Dark web merupakan jaringan situs rahasia yang tersembunyi dan tidak bisa diakses sembarangan orang. Biasanya berpotensi digunakan untuk menyebarkan hal ilegal, maka dari itu cek data diri anda sekarang!

Sebagai contoh, unggahan yang menyuguhkan informasi adanya data diri yang bocor dan tersebar di dark web viral di media sosial.

Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @convo*** pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

Dalam unggahannya, warganet membagikan gambar tangkap layar informasi dari Google bahwa data dirinya beredar di dark web.

Data diri ini berasal dari sejumlah aplikasi. Data yang tersebar terdiri dari nama, tanggal lahir, gender, alamat, alamat email, dan nomor telepon.

Saat dikonfirmasi, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha membenarkan informasi yang dibagikan di media sosial tersebut termasuk soal cara mengecek kebocoran data diri ke dark web.

“Kebocoran data pribadi di Indonesia menimbulkan ketakutan karena rawan disalahgunakan oleh pihak lain untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan,” ungkapnya.

Menurutnya, ada berbagai situs yang berguna untuk melakukan pengecekan data pribadi yang bocor atau dijual di dark web. Situs tersebut yakni:

• periksadata.com

• haveibeenpwned.com

• avast.com/hackcheck

• monitor.firefox.com

• dehashed.com

• cybernews.com/personal-data-leak-check

• f-secure.com/en/home/free-tools/identity-theft-checker

Masyarakat juga dapat melakukan pemeriksaan melalui aplikasi Google One yang tersambung dengan aplikasi email di handphone.

Untuk melakukan pengecekan data pribadi terdampak atau tidak, kata Pratama, masyarakat bisa memasukkan beberapa data seperti alamat email atau nomor telepon ke situs tersebut.

Jika data yang dicari terdata bocor ke dark web, situs tadi akan menginformasikan temuan kebocoran data yang dikumpulkan masing-masing situs.

“Namun kita tidak boleh bergembira jika website tersebut menyatakan bahwa data pribadi yang ingin dicari tidak diketemukan,” kata dia.

“Ini karena bisa saja data di situs tersebut tidak memuat keseluruhan data yang bocor dan dijual dengan harga mahal di dark web,” lanjutnya.

Cara pencegahan kebocoran data

Pratama menyarankan masyarakat pengguna aplikasi atau tergabung di institusi yang mengalami kebocoran data agar melakukan pergantian kata sandi di aplikasi yang datanya bocor tersebut.

“Akan lebih baik lagi jika kita secara rutin melakukan pergantian password dengan password yang kuat seperti kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus,” lanjutnya.

Cara lain yang bisa dilakukan supaya terhindar dari penipuan dan serangan siber adalah selalu unduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Playstore atau IOS AppStore.

Masyarakat juga perlu memperbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak di perangkatnya dengan keamanan terbaru.

Selain itu, pasang dan perbarui perangkat keamanan yang kuat seperti antivirus dan antimalware yang akan memberitahu adanya aplikasi berbahaya atau link phising di perangkat.

“Jangan mengeklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dan dari sumber yang tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa,” tambahnya.

Pratama juga menyarankan agar masyarakat membuat salinan data penting di perangkatnya dan simpan salinan tersebut di tempat terpisah seperti perangkat atau folder lainnya.

“Kita juga perlu untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman dan cara mengidentifikasi serangan siber,” imbuh dia.

Pratama mendorong masyarakat agar menghindari membuka situs mencurigakan, tidak terpercaya, atau berisi konten ilegal dan berbahaya.

Dia juga menyarankan agar menggunakan kata sandi kuat dan unik untuk akun online serta manfaatkan Two Factor Authentication. Fitur ini memberii verifikasi ganda untuk keamanan.

“Kita juga perlu tidak sembarangan menghubungkan perangkat ke akses wifi gratisan atau menggunakan layanan pengisian daya gratis,” jelasnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News