HALOSMI.COM – Seorang balita berusia 9 bulan di Kampung Citepus PAM Rt03 Rw10, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terserang gigitan kelabang saat sedang tertidur bersama kedua orang tuanya. Akibat kejadian ini, AGA yang masih berusia 9 bulan terpaksa dirawat selama 3 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu selama 3 hari dan dirujuk ke RSUD R. Syamsudin, Kota Sukabumi untuk menjalani operasi pengangkatan racun kelabang.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dampal Jurig, Irfan Azis menyebut korban merupakan kader LSM Dampal Jurig di Palabuhanratu. Kondisi sang anak pertama kali cukup mengkhawatirkan dan dirinya membantu untuk bisa sembuh dengan melakukan operasi di RSUD R. Syamsudin, Kota Sukabumi.
“Seluruh tangannya pertama kali membiru dan langsung kami bawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan,” tutur Irfan, Senin, 8 Mei 2023.
Kejadian ini berawal pada Senin, 1 Mei 2023 lalu. AGA yang merupakan anak kelima dari pasangan Agus Hermawan dan Rita Rosita sedang tertidur di tengah rumah. Tak ada yang tau awal kejadian AGA bisa tergigit oleh kelabang ini.
Ayah korban, Agus Hermawan (34) menceritakan bahwa anaknya tiba tiba terbangun dengan tangisan keras dan demam tinggi. Awalnya dirinya anaknya kerasukan mahluk gaib hingga dibawa ke orang pintar dekat rumahnya.
“Makin kesini, tangannya semuanya membiru dan terdapat luka di siku tangan kirinya yang membengkak dan mengeluarkan nanah,” kata Agus.
Setelah mendapatkan perawatan selama 3 hari di RSUD Palabuhanratu akhirnya AGA harus di rujuk ke RSUD R. Syamsudin, Kota Sukabumi untuk dibius total untuk melakukan operasi penyedotan racun kelabang di dalam tubuhnya karena kondisinya telah mengalami infeksi.
Setelah melakukan operasi, AGA dirawat satu malam, dan siang tadi, Senin 8 Mei 2023, AGA dinyatakan sehat dan boleh mendapatkan rawat jalan.
“Saya berterima kasih kepada ketua LSM Dampal Jurig dan juga PMI yang menyediakan ambulance untuk mengantar anak saya dan keluarga pulang ke rumah. Ini pelajaran untuk saya agar menjaga kondisi lingkungan rumah,” pungkas Agus. (*)
