HALOSMI.COM – Tekan pencemaran udara meningkat dari gas buang kendaraan yang menggunakan energi fosil, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi gelar uji emisi gratis di Terminal C Lingkar Selatan, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Selasa, 26 September 2023 sejak pukul 08.30 hingga pukul 15.00 WIB.
Sedikitnya 325 kendaraan roda empat dijaring untuk melakukan uji emisi yang digelar bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi dan rekanan bengkel Selamat Motor Kota Sukabumi. Dari seluruh kendaraan yang terjaring, DLH Kota Sukabumi mengklaim hanya kurang dari 10% kendaraan yang tidak lulus uji emisi.
“Tujuan kita melakukan uji emisi ini adalah untuk mengukur kondisi dari kendaraan bermotor seyogyanya yang dihasilkan oleh kendaraan bensin dan solar, gas buang yang dikeluarkan oleh knalpot mengandung tingkat pencemaran udara dan kita melaksanakan itu agar kondisi udara di Sukabumi meskipun hasil ujinya baik, kita akan tetap melakukan upaya upaya sebagai pemerintah daerah melalui kantor dinas lingkungan hidup kota Sukabumi bisa tetap diangka baik” kata Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH Kota Sukabumi, US Us Baidilah Halian.
Sementara itu, dirinya mengklaim bahwa hasil dari test indeks kualitas udara periode semester 1 oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) Kota Sukabumi memiliki nilai 83,64 dimana artinya kualitas udara Kota Sukabumi masuk kategori baik.
Us Us menyebutkan, pencemaran udara yang terjadi di Kota Sukabumi penyumbang terbesar berasal dari hasil gas buang kendaraan yang mengandung pencemaran udara.
“Sejauh ini kita di angka 83,64 artinya kondisi udara di kota kita itu sangat baik,” pungkasnya.
Sejak pagi hingga siang hari terlihat antrian puluhan kendaraan baik kendaraan pribadi, angkutan ataupun kendaraan dinas mengikuti uji emisi yang dilakukan oleh DLH.
Banyak warga yang menyambut antusias uji emisi gratis yang tiap tahun dilakukan oleh DLH, seperti salah satu pengendara mobil asal Kota Sukabumi, Ika Martikawati (59). Dirinya mengaku setiap tahun ikut uji emisi gratis karena kendaraannya sering digunakan ke luar kota.
“Untuk polusi udara, iya ngurangin, iya saya sering (pergi) ke Jawa,” ungkap Ika.
Namun dirinya merasa lebih aman jika kendaraannya dalam kondisi prima untuk digunakan, apa lagi dalam jarak jauh. “Takut ada pemeriksaan tidak layak untuk berkendara jadi selalu saya periksa,” kata Ika. (*)
