Ketua Hiswana Migas Kota Sukabumi Angkat Bicara Soal Isu Kelangkaan Gas Melon

Ketua Hiswana Migas Kota Sukabumi, H. Eten Rustandi, saat diwawancarai jurnalis halosmi.com. (Foto: Dok HALOSMI.COM).
Ketua Hiswana Migas Kota Sukabumi, H. Eten Rustandi, saat diwawancarai jurnalis halosmi.com. (Foto: Dok HALOSMI.COM).

HALOSMI.COM – Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Sukabumi, H. Eten Rustandi, angkat bicara terkait isu gas LPG 3kg atau dikenal dengan sebutan gas melon yang terjadi kelangkaan.

Menurutnya, hingga saat ini secara keseluruhan gas melon itu tersedia, bahkan disetiap pangkalan-pangkalan yang ada itu dipastikan aman. Pasalnya, setelah pihaknya langsung turun kelapangan, rata-rata hasil temuan itu stoknya hampir 60 persen lebih.

“Untuk realisasi LPG 3kg wilayah sales area Sukabumi itu, per tanggal 26 kemarin, keseluruhannya adalah 530 matrik ton per hari, artinya sekitar 176.000 tabung perhari. Memang ada peningkatan sekitar 5 persen, dibanding rata-rata normal bulan Juni sebesar 53 matrik ton, atau sekitar 160 ribuan tabung perhari, ujar H. Eten, kepada HALOSMI.COM, Sabtu 29 Juli 2023.

Ia menjelaskan, sales area Sukabumi ini dalam penyaluran LPG 3 kg didistribusikan dengan 115 anggota Hiswana Migas, 60 agen PSO dengan 277 pangkalan LPG 3 kg di kota, dan 1.654 di kabupaten. Kemudian 45 SPBU, 7 SPPBE PSO, 1 SPPBE NPSO, 2 Retester. Pertamina sendiri, kata dia, memastikan bahwa penyaluran berjalan lancar dengan sinergi pihaknya dan juga pemerintah daerah.

“Pertamina juga menyediakan produk-produk lain ya, selain dari non pso. PSO itu pabrik servis subsidi, dan ada produk lain adalah non PSO disebutnya, seperti yang 5,5 kg, dan 12 kg, itu bright gas, termasuk 50 kg juga,” ungkapnya.

“Jadi banyak pilihan sebetulnya, dilapangan itu misalkan kekurangan-kekurangan di PSO, masyarakat yang mampu nih memang seharusny 5,5 kg harusnya gitu, tapi memang untuk saat sekarang belum ada pembatas-pembatasan,” tambahnya.

Pemerintah melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan Pertamina, kata dia, sedang menggalakkan program subsidi tepat, dimana subsidi tepat ini arahnya untuk konsumen kepangkalan langsung, guna menjaga tempat sasaran, dan tepat harga.

“Diharapkan ke depan itu semua, untuk saat sekarang ini, masyarakat itu harus mendaftarkan registrasi, setelah itu selanjutnya tinggal menunjukkan KTPnya. Mudah-mudahan KTP-nya itu nanti berbentuk barcode. Kalau sudah barcode ya tinggal scan, udah langsung gitu,” bebernya.

Ia mengimbau kepada masyarakat, bahwa pihaknya ada penyalur yang sah, yakni pangkalan. Harapannya, semua masyarakat bisa mengetahui tepat bahwa harga gas melon itu sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp19 ribu.

“Kita berharap, semua masyarakat yang akan membeli gas melon itu sesuai HET, dan tolong belinya di pangkalan yang sah, karena di khawatirkan ada yang mengaku-ngaku jadi pangkalan karena punya banyak stok, padahal bukan itu bukan pangkalan kita,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News