Kualitas Udara Indonesia Terburuk di Dunia Versi IQAir

Ilustrasi Kondisi Kualitas Udara Buruk di Indonesia (Sumber : Istimewa)
Ilustrasi Kondisi Kualitas Udara Buruk di Indonesia (Sumber : Istimewa)

HALOSMI.COM – Kualitas udara Jakarta diklaim menjadi kualitas udara terburuk di dunia. Dilansir dari laman IQAir bahwa pada Minggu, 13 Agustus, Indonesia khususnya Jakarta menjadi peringkat 1 kualitas udara terburuk di dunia.

PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya serta Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi , dilansir dari channel Youtube Sekertariat Kepresiden melakukan rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan akan mengambil langkah Work From Home (WFH) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta dan akan melakukan pengujian emisi transportasi.

“Kualitas udara Jabodetabek yang buruk ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, kemarau panjang, konsentrasi polutan, emisi dari transportasi, termasuk juga manufaktur industri,” kata Menteri KLHK, Siti Nurbaya, Senin 14 Agustus 2023.

Presiden Jokowi, lanjut Siti, telah memerintahkan kami untuk menggunakan regulasi Euro 5 dan Euro 6, lalu perbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH), WFH dan mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil.

Sementara itu, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana pada awal September 2023 ini akan membatasi 50%-50% atau 60%-40% bagi PNS untuk WFH. Dirinya pun akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Polda Metro Jaya untuk melakukan uji emisi bagi kendaraan dan transportasi di beberapa titik di wilayah Jakarta.

“Kami akan tegaskan dan ketatkan kembali setiap bangunan yang mendapatkan ijin high risk building, walaupun aturan di DKI sudah ada tapi kami akan mengetatkan mereka untuk green building,” ungkap Budi.

Terkait kebijakan WFH bagi PNS DKI Jakarta, Budi mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan untuk mengurangi emisi transportasi yang digunakan oleh para PNS untuk bekerja. Dirinya pun menghimbau agar kendaraan dengan kapasitas mesin 2.400 CC agar menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti Pertamax Turbo. Hal ini semata agar pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan yang mengganggu kualitas udara di Jakarta.

Mengenai usaha dalam pengurangan kondisi kualitas udara di Jakarta, Budi menklaim telah menambah sebanyak 800 RTH. Penambahan RTH ini telah dilakukan sejak bulan Oktober 2022 lalu. Dirinya pun mengklaim telah menanam pohon dengan ketinggian 3 meter sebanyak 2.016 pohon.

“Kami terus berusaha untuk menekan kualitas udara agar lebih baik dengan langkah langkah penambahan RTH dan penanaman pohon,” pungkasnya.(*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News