Luar Biasa! Boles Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan di Festival Olahraga Rekreasi Nasional VII 2023

HALOSMI.COM – Cabag Olahraga (Cabor) tradisional khas Kota Sukabumi yakni Boles, atau main bola api menggunakan tangan, akan dipertandingkan eksebisi khusus untuk pertama kalinya di Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VII, dari tanggal 6-8 Juli 2023.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Fornas ke VII diselenggarakan mulai dari 2-9 Juli 2023. Saat opening ceremony di Stadion Si Jalak Harupat, pada Minggu 2 Juli 2023 mendatang, Boles juga akan menjadi salah satu penampil utamanya.

Pertandingan eksebisi Boles di Fornas 2023 ini diikuti oleh perwakilan tim dari 7 kota kabupaten yang ada di Jawa Barat yakni Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bogor.

Pencipta Boles, KH Fajar Laksana, mengatakan sebelum dipertandingkan di Fornas ke VII, pihaknya bersama Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Sukabumi, Asosiasi Boles Indonesia (Asboli), dan Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menggelar seminar dan pelatihan Boles yang dihadiri perwakilan dari 7 kota kabupaten.

“Salah satu cabor yang berasal dari Kota Sukabumi yaitu Boles, yang dimulai dengan adanya peserta 7 kota kabupaten, maka perlu dilakukan seminar dan pelatihan untuk menyamakan persepsi termasuk dalam penilaian, penjurian, dan juga segala peraturan yang melibatkan pertandingan Boles,” kata Fajar, Rabu 28 Juni 2023.

Ia menjelaskan, Boles diciptakan dengan mengadaptasi dari sejarah pada jaman Pajajaran. Menurutnya, kesenian tersebut lebih dahulu dikenal di dunia internasional setelah tampil dalam sejumlah event akbar pada beberapa tahun terakhir.

“Boles itu sendiri sudah dipertandingkan di negara Turki, sudah mendapat juara penampil terbaik di festival Sakarya University di ajang festival seni budaya antar bangsa dan negara, juga pernah tampil dalam TAFISA (Traditional Festival International) yang diadakan di Indonesia dan dihadiri oleh 80 negara dan mewakili Indonesia, tapi waktu pandemi Covid-19 hanya videonya saja di Portugal, sehingga Boles ini di dunia internasional minimal sudah pernah menyaksikan,” ungkapnya.

Ia menuturkan, pertandingan Boles terdiri dari dua tim dengan masing-masing tiga orang pemain. Para pemain harus bekerja sama memasukkan bola api dari batok kelapa, ke dalam keranjang lawannya. Satu pertandingan Boles memiliki 2 babak dengan waktu masing-masing 2 menit.

“Jadi perlu kita terus memasyarakatkan Boles ini, sebagai kearifan lokal olahraga tradisional khas Indonesia khususnya Kota Sukabumi, dan di sini ada unsur seni budaya, pariwisata, dan ada sejarahnya yaitu dari jaman Pajajaran dulu disebutnya nyonyo’o seneu, jadi ini ada unsur belajar dari beladirinya yaitu beladiri pencak silat,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kormi Kota Sukabumi, Indra Wiguna, menambahkan Boles akan lebih diperkenalkan agar bisa kembali menjadi induk olahraga yang dipertandingkan di Fornas edisi berikutnya.

“Kita targetnya Fornas ke 8 nanti di NTB mudah mudahan asboli atau Boles sudah dipertandingkan secara memperebutkan medali, kalau sekarang memang masih eksebisi khusus di Jawa Barat,” ucapnya.

“Ini yang prestasinya sudah go international kenapa tidak kita menyebarkan Boles, bahkan di seluruh Indonesia jangan sampai cuma kita aja yang punya, ilmu mah mending disebarluaskan biar bermanfaat dan barokah,” singkatnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News