Misteri Penemuan Kerangka Manusia di Pinggir Sungai Cisuda Sukabumi, Begini Penjelasan RS Bunut

Petugas RSUD R. Syamsudin SH saat melakukan memeriksa kondisi dugaan kerangka manusia yang ditemukan warga di pinggir sungai Cisuda, tepatnya di Jalan Raya Baros, Kampung Sudajaya RT 04/01 Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, pada Kamis, 1 Februari 2024. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.
Petugas RSUD R. Syamsudin SH saat melakukan memeriksa kondisi dugaan kerangka manusia yang ditemukan warga di pinggir sungai Cisuda, tepatnya di Jalan Raya Baros, Kampung Sudajaya RT 04/01 Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, pada Kamis, 1 Februari 2024. Foto: Nuria Ariawan/HALOSMI.

HALOSMI.COM – Misteri penemuan dugaan kerangka manusia di pinggir sungai Cisuda, tepatnya di Jalan Raya Baros, Kampung Sudajaya RT 04/01 Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, belum terpecahkan.

Diketahui, penemuan dugaan kerangka manusia pada Kamis 1 Februari 2024, sekira pukul 10.00 WIB, itu pun sempat menggegerkan warga setempat bahkan viral di Media Sosial (Medsos).

Petugas gabungan pun saat itu bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi dugaan kerangka manusia itu ke RSUD R. Syamsudin SH, atau yang lebih dikenal rumah sakit bunut.

Baca juga: Polisi Selidiki Misteri Penemuan Kerangka Manusia di Pinggir Sungai Cisuda Sukabumi

Kabag Umum dan Kepegawaian RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Supriyanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima dugaan kerangka manusia yang diantarkan oleh pihak kepolisian.

“Ya tadi kita sekitar pukul 13.30 WIB, ada yang mengantarkan mungkin dalam bentuk kerangka oleh Polsek Baros, dan ampai saat ini belum kita cek lagi, seperti apakah yang dikirim ke kami,” ujar Supriyanto, kepada awak media.

Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan terkait dengan penemuan dugaan kerangka manusia tersebut. Pasalnya, untuk memastikannya itu perlu ada pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter forensik.

“Ya untuk memastikan itu tentu perlu ada pemeriksaan dari dokter forensik kita ya, dan tentunya didahului oleh permintaan dari polisi terlebih dahulu,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya belum menerima identitas dugaan kerangka manusia yang dikirim ke pihaknya. Bahkan dari pihak kepolisian pun belum ada permintaan untuk visum et repertum.

“Belum ada permintaan visum. Tentu kami tetap menunggu permohonan dari penyidik apakah memang dimintakan untuk pemeriksaan kepada kami atau tidak,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News