HALOSMI.COM- Untuk menjadi orang yang sukses dalam kehidupan, kita harus memiliki kecerdasan emosional yang baik, agar mampu berinteraksi dengan rekan kerja. Memahami dan mampu menanggapi emosi orang lain dengan tepat, adalah suatu keahlian yang harus dimiliki agar kelak kita mampu bernegosiasi dengan rekan kerja dan mampu berinteraksi dengan yang lain.
Melatih kecerdasan emosional adalah proses untuk mengembangkan dan meningkatkan pemahaman dan pengelolaan emosi kita sendiri serta memahami dan berinteraksi dengan emosi orang lain. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melatih kecerdasan emosional:
Mengamati Setiap Perubahan Mood
Tanpa disadari bahwa sering sekali seseorang mengalami mood swing, atau perubahan mood, apalagi ketika tamu bulanan sedang datang, pasti kita akan merasakan suasana hati lebih sensitif. Cobalah untuk membiasakan diri memerhatikan setiap dinamika emosi yang kamu rasakan. Sebagai contohnya ketika menjelang siang hari tiba-tiba kamu mulai sensitif, setelah dicermati, kegelisahanmu dikarenakan, kamu gugup akan presentasi sehabis makan siang. Ketika kamu sudah mengetahui apa penyebabnya cobalah mencari cara untuk bisa mengatasinya.
Menulis Jurnal
Galilah Akar Masalahnya
Ketika mendengarkan orang lain bercerita, kita sulit sekali berempati. Tetapi, ada cara untuk mengasah rasa empati, kamu bisa ajukan beberapa pertanyaan, seperti:
- Mengapa dia merasakan seperti itu?
- Mengapa aku tidak merasakan apa yang ia rasakan?
- Perasaan apa yang sedang ia rasakan melalui tindakan dan perkataannya?
- Apa yang sedang ia simpan dari pikiran dan perasaannya?
Dengan cara ini kamu dapat menggali akar masalah yang sedang dialami oleh kamu dan orang lain. Tentu kamu juga dapat memahami perasaan orang lain, sehingga masalah yang dihadapi akan segera usai.
Berpikir Dulu Sebelum Bertindak
Ketika sedang emosi, sebaiknya kamu tenang dan diam. Diam untuk memikirkan tindakan apa yang akan dilakukan, adakah akibat negatif dan positif dari tindakan yang akan dilakukan. Dengan cara ini kamu akan terbiasa mengendalikan emosieonal dengan pikiran, sehingga tidak ada lagi orang yang dirugikan.(*)