SUKABUMI, HALOSMI.COM – Sebuah rumah yang dihuni dua Kepala Keluarga di Kampung Gudang, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi ambruk setelah tergerus derasnya aliran sungai Cialing pada Senin (27/02) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Rumah permanen milik Ida Farida (43) ini dihuni oleh keluarganya dan keluarga adik perempuannya.
Tanda tanda rumah akan roboh, sudah dirasakan oleh pemilik rumah sejak Sabtu (25/02) lalu. Awalnya hanya bagian dapurnya dan WC nya saja yang terkena dampak erosi arus sungai.
Namun, saat senin pagi, seluruh rumah terdengar berbunyi keras seperti retak-retak dan langsung seluruh keluarga keluar dari rumah.
“Suara retak-retak langsung menjerit, untung semua keluarga sudah di luar rumah,” tutur Ida.
Dia pun menambahkan bahwa sedikitnya ada delapan rumah sejak dari tahun 2016 lalu pertama kali erosi di sungai Cialing ini terjadi.
“Rumah kakak saya, lalu adik, keponakan saya dan tetangga lima rumah tergerus oleh erosi aliran sungai,” ungkapnya.
Untuk sementara, dirinya terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya terdekat untuk menghindari longsor susulan yang dapat mengancam jiwa dirinya dan keluarga mereka. Sekertaris Desa Ciheulang Tonggoh, Lili Lesmana (34) yang meninjau lokasi kejadian membenarkan bahwa erosi sungai Cialing sudah terjadi sejak 2016 dan sudah dilaporkan baik ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jabar namun belum mendapatkan tanggapan.
“Dari data desa, sedikitnya sudah delapan rumah yang dihuni oleh sepuluh kepala keluarga yang terdampak erosi, bahkan dua rumah kini sudah hilang. Pihak desa telah melaporkan kejadian tersebut sejak 2016 ke BPBD kabupaten sukabumi dan Dinas PSDA provinsi jabar karena rumahnya dekat dengan aliran sungai,” tutup Lili.
