Soal Isu Dugaan Kebocoran Data Pemilih di Pemilu 2024, Begini Tanggapan KPU

Ilustrasi hacker. Foto Dok. VOI.
Ilustrasi hacker. Foto Dok. VOI.

HALOSMI.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) angkat bicara terkait isu dugaan kebocoran data pemilih untuk kepentingan pemungutan suara di Pemilu 2024. KPU pun mengklaim proses pencetakan salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 itu tak terganggu dengan isu tersebut.

“Untuk kepentingan pencetakan data pemilih, untuk pemungutan suara, dalam kondisi aman dan tidak terganggu,” kata Anggota KPU, Idham Holik, dikutip dari CNN Indonesia, Senin 4 Desember 2023.

Meski demikian, Idham mengaku belum dapat memastikan secara detail terkait kebocoran tersebut, termasuk apakah itu terkait Pemilu Serentak 2024 atau data pemilih dari pemilu sebelumnya.

“Kami belum bisa pastikan. Saat ini, gugus tugas keamanan siber sistem informasi KPU masih bekerja,” jelasnya.

Idham juga belum bisa memastikan kapan hasil penelusuran atau forensik digital tersebut akan disampaikan ke publik.

“Ya, prinsipnya (kalau penelusurannya) selesai, kami akan sampaikan kepada publik,” ungkapnya.

Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sudah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital terkait kebocoran data kepada Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri dan juga KPU.

“BSSN telah menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal kepada Dittipidsiber Polri dan KPU,” kata Juru bicara BSSN, Ariandi Putra.

Ariandi menjelaskan, laporan tahap awal yang diserahkan oleh BSSN tersebut terkait dengan dugaan kebocoran data yang ada di KPU RI.

Laporan itu, kata dia, merupakan hasil analisis dan forensik digital dari aplikasi dan server untuk mengetahui root cause dari dugaan insiden yang terjadi.

“Laporan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Polri dari sisi penegakan hukum dan KPU sebagai penyelenggara sistem elektronik sesuai dengan kewenangannya masing-masing,” kata Ariandi.

Ariandi mengatakan dalam penanganan insiden kebocoran data KPU ini, BSSN akan melakukan sinergi dan kolaborasi bersama KPU dan Dittipidsiber Bareskrim Polri dalam rangka pengamanan siber Pemilu 2024.

Sebelumnya, akun anonim di BreachForums Jimbo membocorkan ratusan juta data yang diklaimnya berasal dari situs KPU. Pakar menduga hal itu memungkinkan lewat pencurian kredensial admin pengelola data pemilih, seperti teknik phishing.

Namun demikian, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan motif pelaku murni bisnis, tanpa kepentingan politik. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News