Sosok Andini, Korban Penganiayaan Anak DPR RI di Mata Keluarga 

D-R (12) Anak Kandung Andini Menagis di Pusara Ibu Kandungnya di TPU Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi (Sumber : HALOSMI.COM) 
D-R (12) Anak Kandung Andini Menagis di Pusara Ibu Kandungnya di TPU Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi (Sumber : HALOSMI.COM) 

HALOSMI.COM – Keinginan D-R (12) anak dari Dini Sera Afrianti (29) alias Andini, korban penganiayaan Gregorius Ronald Tannur anak anggota DPR RI hingga tewas kini tinggal mimpi belaka. D-R hanya bisa berkeluh kesah dan melepas kerinduan terhadap sosok seorang ibu yang selama 12 tahun tak dikenalnya kini berbentuk sebuah pusara. D-R (12) hanya bisa meratapi kematian ibu yang baru dikenal sosoknya beberapa waktu lalu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan, Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 10 Oktober 2023.

Ibu kandung Andini, Tutu Herawati (54) menuturkan, Andini meninggalkan rumah tanpa kabar 12 tahun lalu saat dirinya bekerja di sebuah pabrik garmen PT. Longvin. Tutu, menuturkan Andini kabur tanpa sebab bahkan dirinya sempat mencari keberadaan anak keempatnya (Andini) yang tak tau entah dimana.

“Pas dijemput ke pabrik tiba tiba udah gak ada, malah dicariin sama saya juga sampe abis motor satu nyariin anak masih gak ketemu. Pas udah 8 tahun yang lalu tuh datang di instagram,” kata Tutu.

Kehadiran Andini melalui Instagram disambut rasa senang keluarga dan disanalah Andini menuturkan permohonan maafnya karena telah menghilang sekian lama dan meninggalkan anaknya D-R. Sejak kehadirannya di instagram, keluarga mulai berkomunikasi dengan Andini.

Komunikasipun berlanjut dan Andini menuturkan dirinya kini bekerja sebagai Promotion Girl di sebuah Mall di Surabaya. Meski tidak intens, Tutu hanya berharap Andini sehat dan diberikan kemudahan dalam segala urusannya.

“Terakhir komunikasi itu 3 bulan lalu sama saya. Gak, dia gak pernah cerita apapun hanya dia katanya di endorse untuk promosiin air minuman dengan bayaran Rp1 Miliar,” jelas Tutu.

Tutu mengaku sangat kaget karena dirinya dihubungi oleh Kepolisian dari Surabaya yang mengatakan bahwa anaknya meninggal dunia akibat sakit lambung dan jantung dan tak menyangka Andini tewas setelah dianiaya oleh pacarnya sendiri.

Setelah berangkat ke Surabaya, dirinya baru mengetahui adanya dugaan penganiayaan terhadap Andini yang dilakukan oleh pacarnya sendiri. Sontak, seluruh keluarga dipenuhi dengan kabut duka yang mendalam.

“Pokoknya kami sekeluarga meminta pelaku dihukum seberat beratnya,” tutup Tutu.(*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News