Sosok Baden Powell, Bapak Kepanduan Dunia dan Hari Perayaannya

HALOSMI.COM- Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

Pramuka terbentuk melalui penggabungan berbagai organisasi kepanduan. Sejarahnya mengungkap bahwa gerakan Pramuka atau Boy Scouts awalnya muncul di Inggris di bawah kepemimpinan Sir Robert Baden Powell, bapak kepanduan dunia.

Lantas, bagaimana sosok Baden Powell Bapak Kepanduan dunia dan kapan hari perayaannya? Berikut penjelasannya.

Hari Baden Powell diperingati tanggal 22 Februari setiap tahunnya. Ini adalah hari kelahiran Bapak Kepanduan Dunia, Robert Stephenson Smyth Baden Powell pada tahun 1857 di London.

Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pramuka atau Bapak kepanduan Dunia karena gerakan pramuka yang ia inisiasi cukup besar.

Pada Tahun 1920, ia berhasil mengadakan jambore yang mempertemukan sekitar 8.000 anggota dari 34 negara. Tidak heran jika ia tanggal lahirnya diperingati setiap tahunnya sebagai bentuk penghormatan kepadanya.

Perayaan ini biasanya diperingati dengan menggelar upacara. Dalam upacara tersebut, biasanya akan disampaikan sambutan yang mengenang sosok Baden Powell.

Baden Powell memiliki nama kecil Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen di Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth.

Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat ia masih berusia 3 tahun. Hal ini membuatnya mendapat pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu dan kakak-kakaknya.

Sejak kecil, Baden Powell dikenal sebagai anak yang cerdas, gembira dan lucu sehingga disukai oleh teman-temannya. Ia pandai bermain musik, teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.

Usai tamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powell) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris.

Ia sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).

Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Misalnya saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars, ia berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.

Pengalaman lainnya, mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.

Pengalaman-pengalaman Baden Powell ditulis menjadi sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting. Buku ini pun dijadikan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik.

Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.

Melihat banyaknya pengguna buku ‘Aids to Scouting’, dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan.

Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli – 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda.

Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku ‘Scouting for Boys’ yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.

Para pemuda yang berpartisipasi dalam perkemahan di Brownsea mengubah nama kelompok mereka dari Boys Brigade menjadi Boy Scout dan mengangkat Scouting For Boys sebagai panduan resmi.

Konsep yang diperkenalkan oleh Baden Powell ini berkembang pesat, membentuk organisasi kepanduan khusus untuk anak laki-laki yang disebut Boys Scout.

Diikuti dengan pendirian organisasi kepanduan untuk putri yang disebut Girls Guide, yang dibantu oleh Agnes, adik perempuan Baden Powell, dan kemudian diteruskan oleh Ny. Baden Powell dengan panduan Handbook Girl Guides yang dipublikasikan pada tahun 1912, dan Girl Guides pada tahun 1918.

Baden Powell kembali ke Inggris pada tahun 1908, diangkat menjadi Letnan Jendral dan dianugerahi gelar Ksatria pada tahun 1909. Pada tahun 1910, Baden Powell meminta pensiun dari dinas militer dengan pangkat terakhir Letjen.

Ia menikah dengan Olave St. Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugerahi tiga orang anak, Peter, Heather, dan Betty. Pada tahun yang sama, dibentuklah pandu usia siaga yang disebut CUB, dengan cerita Jungle Book sebagai bagian dari kegiatan Cub ini.

Kemudian, pada tahun 1918, Baden Powell mendirikan Rover Scout (Pramuka usia Penegak) untuk anggota yang telah melewati usia 17 tahun tetapi masih aktif dalam kepanduan. Panduan ROVERING TO SUCCESS telah diterbitkan sejak tahun 1912.

Pada tahun 1920, para pandu dari seluruh dunia berkumpul di Olimpiade, London, Inggris, untuk Jambore Dunia pertama. Di hari terakhir acara tersebut, pada tanggal 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Sejak itu, dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 anggota dan Biro Sekretariatnya berlokasi di London, Inggris.

Pada tahun 1929, Baden Powell dianugerahi gelar kehormatan “Lord” oleh Raja George V, sehingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron.

Setelah mengunjungi berbagai negara termasuk Batavia (sekarang Jakarta, Indonesia) pada tanggal 3 Desember 1934, Baden Powell dan istrinya tinggal di Inggris antara tahun 1935-1938.

Kemudian, ia kembali ke Afrika, tanah yang sangat dicintainya, dan pada masa tuanya menetap di Nyeri, Kenya. Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941, dan dihormati dengan prosesi pemakaman yang diarak oleh para pandu yang sangat menghormatinya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News