Tekno  

4 Tips Mencegah Pencurian Data Pribadi Secara Online

Foto : Doc. Pinterest

HALOSMI.COM- Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber  mengungkapkan bahwa 40% konsumen dari Asia Pasifik menghadapi insiden kebocoran data pribadi yang diakses oleh orang lain tanpa persetujuan. Hal ini semakin didukung oleh data dari Badan Siber dan Sandi Negara yang juga mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Agustus 2020, terdapat hampir 190 juta upaya serangan siber di Indonesia.

Baca juga : 4 Resiko yang Akan Terjadi Jika Kerja Melebihi 8 Jam Sehari

Pencurian data bisa terjadi ketika seseorang dengan sukarela memberikan data pribadi, tanpa menyadari bahwa data tersebut akan disalahgunakan. Namun bisa juga terjadi ketika pelaku meretas akun untuk memperoleh data pribadi.

Baca juga : Begini Cara Buat QR Code Gratis Tanpa Download Aplikasi

Bisa dibilang, kita tidak bisa menghindar dari memberikan informasi pribadi kepada pihak ketiga. Namun kita bisa mengupayakan untuk menjaga kerahasiaannya dengan cara berikut.

Jangan Gunakan Password Tanggal Lahir atau Password yang Terlalu Mudah

Kebanyakan orang Indonesia selalu menggunakan password yang mudah di ingat seperti tanggal lahir yang sesuai dengan KTP. Meski mudah diingat, namun hal ini bisa menjadi awal dari penyebab pencurian data.

Password dengan kombinasi angka yang terlalu mudah seperti 000000 atau 123456 atau berisi angka tanggal lahir, sangat mudah ditebak. Pada tahun 2016, akun Twitter Mark Zuckerberg pernah diretas karena kata kunci ‘dadada’ yang dia gunakan terlalu mudah ditebak.

Selain memilih password yang tidak terlalu mudah, jangan lupa untuk mengganti password secara berkala.

Jangan Menyimpan Data Kartu Kredit di Website atau Akun E-commerce 

Karena alasan tidak mau ribet, banyak orang yang menyimpan data kartu kredit di akun online shop, sehingga saat akan bertransaksi tidak perlu memasukkan nomor kartu lagi. Akan tetapi, langkah ini sangat rawan pembobolan.

Saat ingin mendaftarkan kartu kredit untuk pembayaran di e-commerce atau online shop, pastikan kredibilitas dari website dan perusahaan e-commerce atau online shop tersebut agar terhindar dari pembobolan kartu kredit. Jangan lupa untuk segera menghapus data kartu kredit seperti seperti nomor kartu kredit, nama lengkap, nomor CVV sesaat setelah melakukan transaksi. Jika menemukan transaksi mencurigakan, segera laporkan ke bank penerbit kartu kredit.

 Pastikan Keamanan Jaringan yang Digunakan

Terkadang orang Indonesia selalu senang ketika mendapatkan WiFi publik gratis. Padahal, memakai jaringan WiFi publik tidak selalu aman karena sangat rentan disusupi hacker jahat yang mencuri data pribadi.

Sangat disarankan untuk tidak menggunakan WiFi publik terutama saat melakukan transaksi pembayaran atau membuka akun bank. Dan pastikan log out setelah pemakaian. Lebih baik menggunakan data internet pribadi jika ingin melakukan transaksi khususnya pembayaran digital.

 Aktifkan Otentikasi Dua Langkah

Otentikasi dua langkah merupakan langkah verifikasi tambahan untuk masuk ke akun. Salah satu otentikasi dua langkah yang paling sering digunakan adalah kode OTP yang dikirim melalui SMS, telepon atau WhatsApp dan jangan memberikan PIN maupun kode OTP ini kepada siapapun.

Ini harus selalu kamu gunakan di semua akun media sosial, dompet digital ataupun aplikasi lain yang menurut kamu sangat penting dan berharga agar tidak mudah di lacak ataupun di curi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.(*)

 

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News