HALOSMI.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mengungkap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sukabumi kurun tiga bulan tahun ini trennya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada periode Januari-Maret 2024 tercatat ada 435 kasus DBD. Sedangkan pada periode Januari-Maret 2023 ada 90 kasus DBD.
Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, mengatakan bahwa pada saat musim penghujan itu memang resiko penyebaran DBD meningkat apabila dibandingkan dengan musim panas.
“Ya jadi memang ada kasus (DBD), tapi ada juga yang sembuh,” ujar Reni, kepada HALOSMI.COM, belum lama ini.
Reni menjelaskan, dari total 435 kasus DBD tahun 2024 itu rinciannya pada Januari ada 129 kasus, kemudian Februari ada 167 kasus dan Maret ada 139 kasus.
Sedangkan untuk total kasus DBD tahun 2023 itu rinciannya pada Januari ada 43 kasus dan tercatat ada satu orang meninggal dunia, kemudian Februari ada 25 kasus, lalu Maret ada 22 kasus.
Reni mengaku bahwa pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk menekan angka kasus DBD di Kota Sukabumi, diantaranya mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait peningkatan penyakit dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Bagi sekolah dan perkantoran juga diminta untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Nah untuk sekolah itu karena kelompok umur DBD tertinggi di usia sekolah dan di usia produktif,” ungkapnya.
Reni menambahkan, upaya lain yang dilakukan pihaknya itu yakni mengajak masyarakat untuk menerapkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Gerakan ini tujuannya untuk mengoptimalkan segenap anggota keluarga menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di rumahnya masing-masing.
“Selanjutnya kami juga melibatkan masyarakat dalam melakukan PSN, kemudian fogging fokus dan fogging massal, serta kesiapan rumah sakit untuk perawatan,” pungkasnya. (*)
