Duel Maut Antar Pelajar Makan Korban, Siswa SMPN 2 Cikembar Meregang Nyawa

Tangkapan Layar Video Viral Duel Korban M-P (Jaket Merah) Dengan Lawannya (Sumber : Istimewa)
Tangkapan Layar Video Viral Duel Korban M-P (Jaket Merah) Dengan Lawannya (Sumber : Istimewa)

HALOSMI.COM – Duel maut antar pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) memakan korban nyawa. M-P (15) seorang siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Cikembar, tewas dengan luka sabetan senjata tajam di bagian kepala dan kakinya. Video aksi duel satu lawan satu menggunakan senjata tajam ini langsung beredar luas di jagad media sosial.

Informasi yang dihimpun bahwa duel maut ini terjadi antara SMP Negeri 13 Kota Sukabumi dengan SMP Negeri 2 Cikembar, Kabupaten Sukabumi dan terjadi di Jalan Raya Pangleseran, Kampung Babakan, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar sekitar pukul 16.30 WIB.

Korban sempat dibawa ke klinik Tabayyun di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah untuk mendapatkan pertolongan pertama namun nahas, korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke RSUD R. Syamsudin, Kota Sukabumi

Kepala Seksi Kesiswaan dan Manajemen SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Devi Indra Kusumah menyebutkan bahwa duel yang terjadi antara SMP di wilayah Kota dengan SMP di wilayah Kabupaten.

“Barusan saya menerima informasi bahwa terjadinya ada anak SMP yang melakukan duel seperti itu yang terjadi antara salah satu sekolah di Kota dan di Kabupaten, kalau untuk yang korbannya di SMP 2 Cikembar,” kata Devi di RSUD R. Syamsudi pada Minggu, 5 Mei 2024 dini hari.

Dirinya belum bisa memastikan apa yang melatar belakangi duel maut tersebut dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ke kepolisian.

Sementara itu, ibu korban, Sri Mulyani (54) menuturkan bahwa anaknya pamit untuk main pada pukul 4 sore di hari Sabtu. Dirinya mengaku sempat beberapa kali melarang anak ketiga dari empat bersaudaranya itu, namun M-P nekad pergi.

“Kira-kira jam empat abis Ashar, dia bilang mau main sebentar, kata ibu dilarang, jangan A udah sore, gak tau dia teh, terus A jangan A, dia ke depan rumah saya ke belakang mungkin udah disamper atau gimana dia udah pergi,” kata Sri.

Setelah anaknya pergi, Sri mendapat kabar dari salah satu orang tua teman yang pergi bersama anaknya dan menginformasikan bahwa anaknya berada di klinik Tabayyun namun tak menjelaskan apa yang terjadi.

Sri memutuskan untuk menyusul ke klinik Tabayyun namun tak menemukan anaknya. Dirinya hanya mendapatkan informasi bahwa anaknya dirujuk ke RSUD R. Syamsudin Kota Sukabumi karena luka di kepala yang membuat M-P tak sadarkan diri.

“Dijahit lima jahitan terus apa pendarahan terus sekarang mah udah enggak terus saya bilang anaknya gimana sadar gak, enggak katanya gitu, itu tulang kepalanya ada yang patah kata yang di klinik, udah sekarang ibu kesana aja susul soalnya tadi udah berangkat katanya, dikasih rujukan ke Bunut (RSUD R. Syamsudin), ke rumah sakit Bunut katanya, terus saya langsung kesini, sampe disini udah enggak ada (nyawa),” ucap Sri sambil terisak meratapi kepergian mengenaskan anaknya.

Dirinya hanya berharap pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal. Dirinya berharap tidak ada lagi kejadian seperti yang menimpa anaknya.

“Ya, kalau bisa pelakunya segera ditangkap, jangan sampai kejadian ini terulang lagi, terjadi lagi, jangan sampai seperti anak ibu,” tegasnya.(*)

 

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari halosmi.com di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *